kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kementan dan Kemendag Sinkronkan data pangan untuk acuan impor


Kamis, 09 Januari 2020 / 13:55 WIB
Kementan dan Kemendag Sinkronkan data pangan untuk acuan impor
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi pembahasan tentang pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Rabu (18/12/2019). Rakor tersebut membahas tentang antisipasi kenaikan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tengah mesinkronkan data pangan untuk dijadikan acuan impor bahan pangan.

Dengan penyinkronan data pangan tersebut, pemerintah bisa merumuskan kebijakan pangan, utamanya dalam menentukan impor pangan sehingga tepat sasaran dan tidak mubajir.

Baca Juga: Harga terjangkau membuat susu kental manis masih dikonsumsi

"Kita sudah satu single data sekarang. Datanya Mentan, sama dengan Badan Pertanian Nasional (BPN), datanya Mentan sama dengan datanya Badan Pusat Statistik (BPS) dan BPS menjadi rujukan utama dari data itu," ujar Syahrul usai bertemu Mendag, Kamis (9/1).

Syahrul menjelaskan bahwa perbedaan data membuat kebijakan yang dibuat tidak tepat. Oleh karena itu, ke depan dipastikan dengan satu data tidak akan membuat kebijakan yang salah.

Baca Juga: Aksi cepat Askrindo, Bank Mandiri dan Perhutani tangani korban banjir dan longsor

Agus juga menerangkan bahwa kebijakan impor sudah menggunakan satu data yang sama. Adanya data tersebut akan membuat impor pangan lebih selektif. "Saya katakan bahwa kita ini akan selektif impornya sangat selektif," terang Agus.

Oleh karena itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi masalah dalam pangan. Selain itu, kebijakan satu data juga diharapkan dapat memperbaiki neraca dagang ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×