Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tengah mesinkronkan data pangan untuk dijadikan acuan impor bahan pangan.
Dengan penyinkronan data pangan tersebut, pemerintah bisa merumuskan kebijakan pangan, utamanya dalam menentukan impor pangan sehingga tepat sasaran dan tidak mubajir.
Baca Juga: Harga terjangkau membuat susu kental manis masih dikonsumsi
"Kita sudah satu single data sekarang. Datanya Mentan, sama dengan Badan Pertanian Nasional (BPN), datanya Mentan sama dengan datanya Badan Pusat Statistik (BPS) dan BPS menjadi rujukan utama dari data itu," ujar Syahrul usai bertemu Mendag, Kamis (9/1).
Syahrul menjelaskan bahwa perbedaan data membuat kebijakan yang dibuat tidak tepat. Oleh karena itu, ke depan dipastikan dengan satu data tidak akan membuat kebijakan yang salah.
Baca Juga: Aksi cepat Askrindo, Bank Mandiri dan Perhutani tangani korban banjir dan longsor
Agus juga menerangkan bahwa kebijakan impor sudah menggunakan satu data yang sama. Adanya data tersebut akan membuat impor pangan lebih selektif. "Saya katakan bahwa kita ini akan selektif impornya sangat selektif," terang Agus.
Oleh karena itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi masalah dalam pangan. Selain itu, kebijakan satu data juga diharapkan dapat memperbaiki neraca dagang ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News