Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, environment/CHSE) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Staf Ahli bidang pembangunan Keberlanjutan dan Konservasi Kemenparekraf Frans Teguh mengatakan, protokol ini ditujukan bagi semua pihak, mulai dari pengelola, pemilik, asosiasi, karyawan atau pemandu wisata, tamu atau pengungung, kelompok masyrakat hingga pemerintah daerah.
"Sampai dengan hari ini kita sudah menyelesaikan beberapa panduan atau handbook yang terkait dengan protokol CHSE, di bidang hotel, restoran, daya tarik, homestay, spa, usaha perjalanan, kegiatan wisata minat khusus dan sebagainya," ujar Frans dalam diskusi virtual, Senin (6/7).
Baca Juga: Pemerintah siap fasilitasi pengembang gim lokal
Adapun, protokol yang sudah final adalah protokol di bidang hotel juga restoran dan rumah makan. Sementara, beberapa protokol yang masih dalam tahap pembahasan atau finalisasi antara lain di bidang daya tarik wisata, homestay, spa, usaha perjalanan wisata, kegiatan wisata minat khusus, mice, dan event juga ekonomi kreatif.
Menurut Frans, protokol yang disusun oleh Kemenparekraf ini pun tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan di Indonesia hingga protokol kesehatan yang berlaku secara internasional.
Harapannya, dengan adanya protokol CHSE ini, maka kualitas perlindungan kesehatan masyrakat di bidang pariwisata bisa semakin meningkat.
Frans mengakui, sebelumnya daya saing Indonesia dalam aspek kebersihan, keamanan, dan kesehatan di bidang pariwisata lebih rendah dibandingkan negara lain.
Karena itu, dia mengatakan di tengah Covid-19 ini, Indonesia harus bisa memastikan destinasi daerah wisata di Indonesia tetap bersih, sehat, aman hingga memperhatikan aspek lingkungan.
Lebih lanjut, Frans mengatakan masih ada berbagai tahapan lain yang dibutuhkan setelah protokol CHSE disusun.
Menurut Frans, setelah perlu dilakukan simulasi penerapan protokol CHSE, sosialisasi dan publikasi dan uji coba di destinasi yang dianggap lebih siap merespon pergerakan pariwisata lokal atau mancanegara.
Sementara itu, untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf adalah membangun keseimbangan penyediaan dan permintaan.
Baca Juga: Berencana travelling saat pandemi? Begini pesan dari travel blogger
"Yang penting dalam hal ini adalah membangun keseimbangan baru, dalam aspek supplt dan demand. Ini menjadi momentum bagi untuk menyambut new normal," kata Frans.
Adapun, upaya untuk membangun keseimbangan di bidang penyediaan (supply) adalah dengan mempersiapkan destinasi wisatam membangun infrastruktur konektivitas yang kompetitif dengan negara lain, menciptakan dan membangun daya tarik wisata, implementasi dan monitoring protokol CHSE di daerah, juga meningkatkan kualitas SDM parekraf.
Adapun, untuk mendorong aspek permintaan maka beberapa hal yang dilakukan adalah memperluas konektivitas wisatawan, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, memberikan insentif/paket wisata hingga mengoptimalkan kegiatan MICE kementerian/lembaga di destinasi wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News