Reporter: Umar Idris, Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan ada 11 warga negara Indonesia (WNI) berada di dalam kapal nelayan Korea Selatan yang tenggelam di laut Atlantika, Minggu (12/12). Dari jumlah itu, sebanyak dua orang meninggal dunia, lima orang masih hilang, dan empat orang selamat.
"Itu informasi yang kami terima dari KBRI di Seoul hingga malam ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Michal Tene, kepada KONTAN, Senin malam (13/12).
Semua WNI yang ada di dalam kapal itu dalam status sebagai anak buah kapal yang bekerja pada perusahaan pemilik kapal tersebut. "Kami sedang menghubungi keluarga semua awak kapal itu," kata Michal. Kemenlu RI saat ini hanya merilis jumlah korban, dan belum mau menyebutkan nama dan asal daerah korban.
Seperti yang disampaikan oleh Bloomberg, sebuah kapal nelayan berbendera Korea Selatan tenggelam di laut Antartika, kemarin (13/12). Lima orang tewas, 17 orang hilang, dan 20 orang selamat. Para penumpang dikapal itu berasal dari Korsel, China, Indonesia, Filipina, Rusia, dan Vietnam.
Kapal berbobot 614 ton itu tenggelam di area sekitar 1.400 miles atau 2.250 kilometer selatan New Zealand. "Dua puluh orang telah diselamatkan," kata Departemen Luar Negeri Korsel di Soul.
Penyebab peristiwa ini belum diketahui. Namun Angkatan Laut New Zealand menyatakan akan mencari korban yang masih hilang. Lima nelayan yang tewas dan 20 orang yang selamat, dipindah ke kapal nelayan lain bernama Hongjin No.707.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News