kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Kemenkop UKM Siapkan Kepulauan Riau Jadi Hub Barat Ekspor Produk UMKM


Kamis, 31 Maret 2022 / 20:01 WIB
Kemenkop UKM Siapkan Kepulauan Riau Jadi Hub Barat Ekspor Produk UMKM
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) meninjau sejumlah UMKM saat pameran di Harbour Bay, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3/2022). Kemenkop UKM Siapkan Kepulauan Riau Jadi Hub Barat Ekspor Produk UMKM.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berencana menjadikan Kepulauan Riau (Kepri) sebagai Hub bagian Barat Indonesia untuk ekspor UMKM, setelah sebelumnya Provinsi Bali yang sukses dijadikan Hub Timur ekspor produk-produk UMKM.

"Perlu disampaikan, kami akan memanfaatkan Kepri sebagai Hub bagian Barat untuk ekspor UMKM," kata Teten usai menghadiri upacara pembukaan (Opening Ceremony) Puncak Kampanye Gernas BBI UKM Kepri #WithoutBorder-Expanding to the New Market di Harbour Bay, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3).

Menurut Teten, pembentukan Kepri sebagai Hub Barat merupakan langkah yang strategis. Mengingat Kepri yang berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja maupun Vietnam.

"Saya kira ini potensi yang sangat besar. Dan potensi pariwisata Kepri juga terbesar kedua setelah Bali. Provinsi Kepri bisa menjadi showcase untuk UMKM dengan target market  luar negeri," ucap Teten.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Tahun Ini Minimal 20 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital

Selanjutnya agar produk UMKM mampu berdaya saing nantinya di pasar global, Teten mengaku saat ini pihaknya  sedang menyiapkan ekosistem UMKM dalam meningkatkan kualitas produksi secara baik.

Salah satunya dengan modernisasi alat produksi, melalui konsep rumah produksi yang sudah disiapkan KemenKopUKM, dan terus melakukan pendampingan. "Apalagi isu packaging, branding itu Presiden Jokowi menaruh perhatian luar biasa. Coba kalau kita ke Jepang, sampai di  bandara Narita itu tergiur untuk membeli oleh-oleh di sana, tergoda karena packaging-nya cantik," sebut Teten.

Untuk itu sambungnya, dalam menyiasati hal tersebut, harus didukung dengan ekosistem yang menyeluruh. Tak hanya dari packaging tapi juga dari sisi pembiayaan. "Kami fokus ke dua hal. Pertama produk yang berbasis kreativitas berupa produk custom. Dan kedua produk UMKM berbasis inovasi teknologi atau ada sentuhan teknologinya," ujar Teten.

Baca Juga: KemenkopUKM Manfaatkan G20 untuk Tingkatkan Peran Perempuan Melalui Inklusi Bisnis

Sementara menyoal masih banyaknya serangan produk impor termasuk yang ada di Kepri, mayoritas datang dari China melalui crossborder, KemenKopUKM kata Teten, terus berkoordinasi dengan e-commerce crossborder, sesuai arahan Presiden Jokowi supaya mereka tidak lagi menjual produk dari luar Indonesia, yang UMKM bisa memproduksi sendiri.

"Saya sudah ngobrol dengan Mensesneg Pratikno, khususnya sistem perdagangan elektronik sudah ada pembatasan yang memungkinkan produk dalam negeri jauh lebih mendominasi market. Namun di sisi lain, masyarakat Indonesia juga harus mencintai produk anak bangsa sendiri. Kalau nggak dibeli ya mereka nggak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya," pungkas Teten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×