kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenkop dan UKM berencana untuk membentuk Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR), apa itu?


Senin, 10 Februari 2020 / 18:26 WIB
Kemenkop dan UKM berencana untuk membentuk Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR), apa itu?
ILUSTRASI. Menkop dan UKM berharap program PLUT-KUMKM, UKM bisa naik kelas. DOK Kemenkop dan UKM


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM berencana akan membentuk Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) sebagai bentuk korporatisasi usaha kecil di sektor perkebunan, pertanian dan komoditi. Nantinya, para pelaku usaha tersebut disyaratkan untuk berkoperasi terlebih dahulu.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bilang, selama ini sudah ada program pemerataan yang telah dilakukan Presiden Jokowi melalui reformasi agraria dan perhutanan. Di mana upaya konsolidasi menjadi korporatisasi petani dan BUMN pangan, maritim serta sektor komoditi.

"BUMR ini di dalamnya terdiri dari koperasi-koperasi usaha kecil. Rencana ini akan saya koordinasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI. Karena dukungan berbagai pihak sangat diperlukan. Saya mengajak Tanri Abeng untuk proyek besar ini," ujar Teten dalam keterangan resminya, Senin (10/2).

Baca Juga: Potret usaha mikro naik kelas, Sasirangan Bordir diharapkan ada pengembangan produk

Setelah UMKM yang berskala, tentu produktivitasnya akan meningkat, begitu juga kualitas dan efesiensinya akan lebih terjaga, sehingga bisa bekerja sama dengan usaha besar lainnya. "Kerja sama dengan BUMN atau swasta pun bisa," katanya.

Menurut Tanri, salah satu sektor usaha yang lebih cepat dilakukan untuk membentuk BUMR ini adalah sektor perkebunan, mulai dari pangan sampai kepada karet komoditi, yang dinilai mampu bersinergi.

"Ini membutuhkan aliansi antara beberapa menteri, Menkop dan UKM, Menteri BUMN dan Menteri Agraria. Terbentuknya BUMR, bakal membuat usaha model rakyat ini lebih produktif. Setelah produktif itulah dia akan menjadi bagian dari sistem ekonomi kita," imbuhnya.

Tanri juga menilai, ekonomi nasional Indonesia harus tersistem dan bersinergi dari tiga sektor, yakni pelaku, swasta dan negara. Koperasi yang ada saat ini perlu direstrukturisasi lagi, sehingga mempunyai bentuk yang berskala. "Butuh waktu, tapi mungkin di sektor BUMN perkebunan salah satu yang bisa segerakan," katanya.

Baca Juga: Suplai bahan baku rotan tidak stabil, Menkop dan UMKM kunjungi Banjarmasin

Terkait sudah adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai bentuk usaha, Tanri menyarankan sebaiknya perlu dilakukan restrukturisasi tak hanya dari sisi komoditi tapi juga managementnya.

"Toh memang ini bagian dari sistem ekonomi, perlu direstruktur karena BUMDes kebanyakan tak jelas kepemilikannya. Kalau BUMR ini kan korporasi pemiliknya rakyat. Karena rakyat tak bisa sendiri kalau tidak dikelompokkan menjadi korporasi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×