Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan di kuartal keempat tahun ini, yaitu sebesar 5,06% year-on-year (yoy).
Proyeksi pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 5,02% yoy.
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, Kemenko mengestimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun (full year) 2019 sebesar 5,05% yoy.
“Merefleksikan kondisi ekonomi sampai dengan triwulan ketiga, serta di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global, ekonomi Indonesia kami prediksi masih mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 5%,” ujar Susiwijono saat mengulas Ekonomi 2019 dan Outlook Ekonomi 2020 belum lama ini.
Dilihat dari komponen pengeluarannya, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 meningkat didorong oleh konsumsi rumah tangga yang diproyeksi mencapai 5,03%, lebih tinggi dari kuartal III yang hanya 5,01%.
Baca Juga: Ini Strategi Pemerintah Mendorong Laju Ekonomi Tahun Depan premium
Secara full year, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diproyeksi sebesar 5,06% yoy.
Konsumsi pemerintah juga diperkirakan tumbuh lebih tinggi yaitu 1,95% dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 0,98%. Dengan demikian, pertumbuhan konsumsi pemerintah sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 3,75% yoy.
Meski begitu, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) diprediksi mengalami perlambatan, tumbuh hanya 4,43% pada kuartal empat, dibandingkan kuartal lalu yang sebesar 7,44%. Untuk keseluruhan tahun ini, pertumbuhan konsumsi LPNRT diprediksi 10,86% yoy.
Adapun, komponen investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga diprediksi membaik pada kuartal IV-2019 yaitu tumbuh 4,75%, sedikit lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 4,21%. Secara full year, pertumbuhan investasi diestimasi mencapai 4,74% yoy.
Demikian juga dengan pertumbuhan ekspor yang diperhitungkan mencapai 0,9%, lebih baik dari kuartal lalu yang hanya tumbuh sebesar 0,02%. Meski begitu, pertumbuhan ekspor sepanjang 2019 diproyeksi tumbuh negatif, yaitu -0,7% yoy.
Begitu pun dengan pertumbuhan impor yang diperkirakan masih mengalami kontraksi yaitu -8,46% pada kuartal keempat, sedikit membaik dari kontraksi di kuartal ketiga yang sebesar -8,61%.
Baca Juga: Jumlah uang kartal yang beredar menurun, pedagang keluhkan pengunjung berkurang
Secara full year, pertumbuhan komponen impor diperkirakan akan tetap tercatat negatif, yaitu -7,84% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News