Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Luky mengatakan, strategi prefunding maupun frontloading dapat bersifat sangat situasional dan sangat oportunistik.
Untuk pembiayaan APBN 2019, pemerintah sebelumnya melaksanakan prefunding dengan menerbitkan tiga seri global bond berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) dengan total US$ 3 miliar pada Desember 2018.
Baca Juga: Nama Suryo Utomo mencuat menjadi calon terkuat Dirjen Pajak
Selain itu, pemerintah juga gencar menerbitkan global bond lainnya sepanjang semester I-2019 sebagai strategi frontloading, di antaranya menerbitkan green sukuk, samurai bond berdenominasi yen, dan euro bond berdenominasi euro.
Dalam APBN 2020, pemerintah menetapkan defisit anggaran pada kisaran 1,52%-1,75% dari produk domestik bruto (PDB). Alokasi pembiayaan anggaran untuk menutup defisit tersebut ditetapkan sebesar Rp 307,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News