Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memprediksikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan menahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021.
“Melalui PPKM Darurat ini jelas akan berdampak dan nanti dampaknya akan terlihat sesignifikan apa di kuartal III,” kata Febrio saat Dialog Virtual bersama Wartawan, Jumat (9/7).
Febrio menjelaskan hal itu berpotensi terjadi mengingat konsumsi masyarakat terdampak signifikan terutama pada kelompok pengeluaran terkait transportasi, pakaian, dan rekreasi.
Baca Juga: Reformasi perpajakan menjadi upaya pemerintah menyehatkan kembali APBN
Sedangkan, dampak terhadap dunia yakni akan berpengaruh bagi sektor yang sensitif terhadap mobilitas. Namun sektor yang berorientasi ekspor tetap resilient.
“Kita tahu akan terkoreksi namun kita berharap PPKM Darurat ini menyelamatkan masyarakat dan bisa secara efektif kita lakukan sehingga dampaknya terhadap ekonomi bisa relatif terkontrol,” jelasnya.
Namun demikian, dari sisi investasi, Febrio menilai damapk PPKM Darurat relatif moderat karena lebih dari 70% investasi Indonesia direpresentasikan dalam kegiatan konstriksi. Dalam PPKM Darurat Jawa-Bali dan PPKM Darurat di luar Jawa-Bali, kegiatan konstruksi 100% bisa beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Catat, 3 insentif pajak ini hanya diberikan kepada 5 sektor usaha tertentu
Febrio menekankan untuk menekan dampak PPKM Darurat terhadap ekonomi lebih parah, pemerintah turut menerapkan kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang adaptif dan responsif dalam membantu masyarakat rentan dan dunia usaha dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.
“Ini kita tinggal dua kuartal lagi itu satu semester. Kita berharap bisa 3,7% sampai 4,5%” kata Febrio.
Selanjutnya: Kemenkeu raih opini WTP dari BPK, ini respons Sri Mulyani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News