Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali memberi penjelasan mengapa awalnya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan dianggarkan sebesar Rp 178,3 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, ini berangkat dari pemikiran bahwa pembangunan IKN baru ini sejalan dengan nafas program PEN, yaitu untuk penguatan pemulihan ekonomi.
Pemerintah menganggap, pembangunan IKN akan meningkatkan aktivitas masyarakat di daerah dan di nasional, menciptakan lapangan pekerjaan, ada konektivitas baru, bahkan merangsang pertumbuhan ekonomi sektoral.
“Ini kan sama dengan tujuan program PEN. Makanya, kami kategorikan dalam PEN,” ujar Isa di hadapan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Selasa (25/1) di komplek Senayan.
Baca Juga: Tak Masuk di PEN, Belanja Ibukota Negara ada di PUPR
Meski begitu, ia juga mengaku tidak semua proyek IKN ini akan relevan untuk masuk ke dalam aktivitas PEN. Namun, lebih kurang ini memiliki tujuan yang masuk ke dalam kategori program PEN.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah menejlaskan bahwa hingga saat ini pemerintah sudah tidak akan memasukkan proyek pembangunan IKN baru ke program PEN.
Airlangga bilang, dana IKN baru akan menggunakan alokasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, akan dilakukan secara bertahap dan tergantung kebutuhan dan proses.
Ia juga menegaskan, alokasi anggaran PEN pada tahun ini akan fokus pada penguatan ekonomi, perbaikan kesehatan, dan juga perlindungan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News