Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Bantuan tersebut diberikan kepada negara-negara yang belum berkembang (less developed countries) dalam skema south-south cooperation atau pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang.
“Misalnya pembangunan sekolah di negara-negara Pasifik, atau bantuan untuk pemasaran produk negara-negara Afrika,” ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI anggarkan Rp 618,9 miliar bagi daerah penyangga pada 2020, ini rinciannya
Dalam Nota Keuangan, pemerintah menjelaskan beberapa manfaat yang diharapkan dari investasi pada lembaga ini. Pertama, sebagai investasi politik dalam rangka mendukung stabilitas keamanan kawasan dan kedaulatan Indonesia.
Kedua, investasi politik untuk meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama di tingkat regional dan global.
Ketiga, investasi tata kelola yang baik bagi negara dalam rangka peningkatan hubungan ekonomi dan penetrasi pasar, terutama pasar non-tradisional.
Serta, peningkatan hubungan ekonomi (perdagangan dan investasi) Indonesia dengan negara mitra berdampak pada pembukaan lapangan kerja dan supply chain dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News