kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemenkeu Beberkan Urgensi Integrasi NIK Jadi NPWP


Kamis, 20 Oktober 2022 / 20:13 WIB
Kemenkeu Beberkan Urgensi Integrasi NIK Jadi NPWP
ILUSTRASI. Format Baru NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan implementasi pengintegrasian Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Kebijakan ini mulai diterapkan terbatas hingga 31 Desember 2023 dan akan mulai diterapkan secara penuh pada Januari 2024 mendatang.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan, kebijakan ini memberikan kepastian dan keadilan dalam penggunaan NIK bagi wajib pajak orang pribadi yang merupakan penduduk Indonesia. Selain itu, kebijakan ini juga memberikan kesetaraan serta mewujudkan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien bagi wajib pajak.

Baca Juga: Pengamat Sebut Integrasi NIK Jadi NPWP Bisa Dongkrak Penerimaan Pajak

Integrasi NIK menjadi NPWP juga mendukung kebijakan satu data Indonesia sehingga perlu diatur pencantuman nomor identitas tinggal yang terstandarisasi dan terintegrasi dalam pelayanan administrasi perpajakan.

"Ini juga merupakan salah satu respon Ditjen Pajak dalam menjawab tuntutan untuk pesatnya perkembangan dunia digial, yang menghadirkan berbagai tantangan sekaligus kesempatan untuk melakukan sinergi antar berbagai institusi, organisasi, lembaga, pemilik data melalui interkoneksi dan interoperabilitas," ujar Yon dalam Seminar Nasional Perpajakan, Kamis (20/10).

Yon menilai, sejauh ini penggunaan nomor identitas tinggal terbukti efektif apabila mengintip implementasi di berbagai negara lain. Selain itu, pengolahan data juga menjadi lebih efisien dengan hanya menggunakan satu primary key mengingat saat ini banyak layanan publik yang sudah mensyaratkan penggunaan NIK.

Ia menegaskan, analisis kebijakan juga tentu akan lebih mudah dilaksanakan, sehingga policy-policy yang dihasilkan juga lebih solid dan lebih mudah diimplementasikan, karena data yang digunakan dalam penyusunan berbagai policy menggunakan satu source yang sama.

Baca Juga: Kadin DKI Jakarta Imbau Pelaku UMKM Tak Khawatir Soal Integrasi NIK Jadi NPWP

"Bapak/Ibu tidak usah khawatir bahwa NIK diintegrasikan menjadi NPWP tidak otomatis seluruh warga negara Indonesia yang memiliki NIK akan membayar pajak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×