Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mendapatkan suntikan modal atau Penyertaan Modal Negara (PMN) pada semester II-2024.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pemberian PMN bakal diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial Rp 1,9 triliun, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rp 5 triliun dan PT Len Industri Rp 600 miliar.
Dalam hitungan KONTAN, total penyaluran PMN yang bakal dicairkan pada semester II-2024 mencapai Rp 7,5 triliun.
"PMN kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) diperkirakan baru akan terealisasi seluruhnya pada semester II tahun 2024," tulis Kemenkeu dalam dokumen Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, dikutip Senin (15/7).
Baca Juga: Kemenkeu Sudah Cairkan PMN Rp 28,2 Triliun pada Semester I-2024, Ini Daftarnya
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa pemberian PMN kepada LPEI diproyeksikan terealisasi sebesar Rp 5 triliun dari pagu APBN Tahun 2024 sebesar Rp 10 triliun.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan injeksi modal tersebut kepada tiga perusahaan BUMN, antara lain PT Hutama Karya sebesar Rp 18,6 triliun, PT Wijaya Karya sebesar Rp 6 triliun dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 3,6 triliun pada semester I-2024.
Dalam hitungan KONTAN, keseluruhan dana PMN tersebut mencapai Rp 28,2 triliun hingga periode enam bulan pertama tahun ini.
Kemenkeu mengungkapkan selama semester I tahun 2024, muncul faktor risiko yang membayangi BUMN infrastruktur yaitu penguatan mata uang Dolar AS terhadap mata uang Rupiah serta peningkatan suku bunga jangka pendek.
"Namun demikian, faktor risiko tersebut tidak berdampak negatif secara signifikan pada BUMN infrastruktur," ungkap Kemenkeu.
Diproyeksikan pada semester II tahun 2024 tidak terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan dampak negatif pada BUMN infrastruktur secara signifikan.
Adapun mitigasi risiko yang dilakukan pemerintah adalah memberikan dukungan pemerintah kepada BUMN infrastruktur berupa pemberian PMN, subsidi dan kompensasi, serta penjaminan pemerintah atas pinjaman BUMN infrastruktur.
Dalam implementasinya, pemerintah telah melakukan penambahan PMN yang berasal dari APBN 2024 kepada dua BUMN di bidang konstruksi yaitu PT Hutama Karya dan PT Wijaya Karya.
Penambahan PMN diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan kedua BUMN dimaksud dalam rangka penyelesaian proyek prioritas dan proyek strategis nasional.
Baca Juga: Perum Perumnas Ajukan PMN Rp 1 Triliun untuk Tahun 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News