Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, anggaran untuk vaksinasi booster sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Ini salah satu bentuk antisipatif yang kita selalu tahu selama pandemi anggaran nomor satu selalu kesehatan, sehingga booster ini sudah kami anggarkan,” kata Febrio dalam bincang dengan media secara virtual, Rabu (12/1).
Selain itu, akan ada hibah 100 juta dosis vaksin Covax yang akan dimanfaatkan untuk vaksinasi booster pada tahun ini, sebagai bentuk kerja sama global dalam mengantisipasi pandemi Covid-19.
Febrio menegaskan, antisipasi pandemi memang sudah seharusnya menjadi kebutuhan global, karena secara global tidak mungkin ada pemulihan dari pandemi jika masih ada negara yang vaksinasinya tidak berjalan.
Baca Juga: Meski Ada Omicron, Pengusaha Tetap Optimistis akan Perbaikan Penjualan Ritel di 2022
“Contohnya Afrika yang tiba-tiba dilanda varian Omicron karena vaksinasinya masih rendah, masih di bawah 20%. Banyak negara di Afrika vaskinasinya masih di bawah 10%, bahkan sampai hari ini,” jelasnya.
Febrio menegaskan, Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G-20 akan terus mendorong dunia bekerja sama dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19, khususnya negara maju yang sudah bisa memproduksi vaksin seperti Amerika Serikat (AS) dan China.
Dengan demikian diharapkan produksi vaksin akan lebih diperbanyak dan distribusinya akan diberikan ke negara kurang mampu seperti Afrika.
Sementara itu, di Indonesia sendiri sudah menyiapkan ketersediaan vaksin Covid-19 sejak akhir tahun 2020 dan menggencarkan vaksinasinya sejak awal 2021, sehingga vaksinasi di tanah air tergolong cepat dan menduduki peringkat kelima di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News