CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Meski Ada Omicron, Pengusaha Tetap Optimistis akan Perbaikan Penjualan Ritel di 2022


Rabu, 12 Januari 2022 / 21:07 WIB
Meski Ada Omicron, Pengusaha Tetap Optimistis akan Perbaikan Penjualan Ritel di 2022
ILUSTRASI. Warga berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha ritel makin optimistis akan prospek pertumbuhan usahanya pada tahun 2022. Hal ini juga sejalan dengan optimisme meningkatnya konsumsi masyarakat.

Peningkatan konsumsi masyarakat ini juga sebenarnya tercermin dari peningkatan beberapa indikator dini, seperti kepercayaan konsumen maupun penjualan ritel.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pihaknya optimistis pusat perbelanjaan akan mulai berangsur pulih normal pada paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Ditopang Sukucadang dan Makanan, Indeks Penjualan Ritel Membaik di November

“Sehingga, rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada tahun 2022 ini akan mencapai kisaran 70% hingga 80%,” ujar Alphonzus kepada Kontan.co.id, Rabu (12/1).

Alphonzus bilang, peningkatan kunjungan memang sudah mulai terlihat membaik pada tahun 2021, yaitu sekitar 60% dari pra pandemi Covid-19. Meski belum 100%, tetapi ini setidaknya lebih baik dari rata-rata kunjungan tahun 2020 yang hanya sekitar 50%.

Meski berprospek cerah, Alphonzus tak menampik masih ada risiko terkait dengan penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini sudah berkembang varian baru yaitu Omicron.

Namun, ia optimistis risikonya bisa ditekan seiring upaya pemerintah dalam menyelesaikan vaksinasi 70% dari populasi pada bulan Maret 2022 hingga April 2022 dan adanya vaksinasi booster yang dimulai pada hari ini.

Kondisi inilah yang nantinya akan makin mendorong pemulihan kondisi usaha, plus menggerakkan keinginan masyarakat untuk berbelanja dan implikasinya pada peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Omicron Ganggu Perekonomian Global

Senada, Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta juga optimistis kondisi di tahun 2022 akan lebih baik, meski memang masih ada risiko dari Omicron.

Dengan demikian, pemulihan di tahun ini memang masih bergantung pada pemulihan dari sisi kesehatan.

“Tetapi rasanya Omicron tidak mengkhawatirkan. akan lebih baik dan sebagian akan kembali normal. Sebagian lagi menunggu sektor lain kembali berjalan sehingga daya beli betul-betul bisa pulih,” tandas Tutum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×