kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes ungkap 12.408 tenaga kesehatan sudah dilatih untuk program vaksinasi


Senin, 14 Desember 2020 / 19:49 WIB
Kemenkes ungkap 12.408 tenaga kesehatan sudah dilatih untuk program vaksinasi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menyampaikan, per 5 Desember lalu sudah dilakukan pelatihan kepada 12.408 orang untuk 21 provinsi terkait program vaksinasi massal mendatang.

Sementara itu, workshop yang ditujukan bagi persiapan para tenaga vaksinator telah diikuti oleh 29.635 orang dari 34 provinsi di Indonesia.

Sebelumnya pada November lalu sudah ada 7.000 dari 23.000 target tenaga kesehatan yakni para vaksinator yang telah dilatih.

"Artinya semua berjalan sesuai dengan rencana kita ya. InsyaAllah kesiapan, kita siapkan itu kita jaga dari sisi jumlah dari sisi profesional dari semua provinsi akan tercakup artinya modul-modulnya itu kita adaptasi yang selama ini sudah menjadi kurikulum dalam bentuk virtual," kata Oscar dalam konferensi daring pada Senin (14/12).

Selain melatih para vaksinator, pemerintah juga menyiapkan simulasi untuk program vaksinasi masal nantinya. Oscar mengungkapkan pihaknya sudah melakukan simulasi di Kota Bogor, Jawa Barat dan di Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Tunjukkan vaksin corona aman, PM Singapura: Saya divaksinasi lebih awal

Adapun terkait alat pelindung diri (APD), cold chain (rantai dingin) serta logistik vaksinasi juga tak lepas disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Tentang APD Kemenkes juga menyiapkan untuk sosialisasi ke seluruh pelatihan vaksinator. Ini sekaligus penyediaan cold chain, logistik pendukung termasuk APD level satunya jadi rencana semua itu sudah berjalan dan diikuti dengan penyiapan dan pembiayaan yang sudah diukur dan direncanakan dengan baik," imbuhnya.

Oscar juga menekankan perlunya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait apa itu vaksinasi, bagaimana pentingnya, efektivitas vaksin juga harus dikomunikasikan ke masyarakat dan tak lupa kehalalan dari vaksin tersebut.

"Semua itu betul-betul sudah dipersiapkan pemerintah secara dini, akan memberikan pemahaman pengetahuan kepada teman-teman daerah untuk dapat mengomunikasikannya dengan baik kepada masyarakat," jelasnya.

Sebagai negara kepulauan Oscar menyebut, kondisi geografis dari daerah-daerah di Indonesia membuat keterjangkauan menjadi tantangan dalam pelaksanaan program vaksinasi. Mengingat vaksin sendiri memerlukan perlakuan khusus dalam pendistribusiannya.

"Masih adalah daerah yang disebut daerah terpencil daerah perbatasan daerah kepulauan. Salah satu kendala geografis ini menjadi persoalan, sehingga para tenaga kesehatan kita vaksinator kita kadang-kadang mempunyai sebuah effort yang luar biasa untuk menempuh daerah yang sulit tadi," ungkap Oscar.

Selanjutnya: Singapura setujui vaksin Covid-19 Pfizer, vaksinasi perdana dilakukan di akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×