kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes Berupaya Menekan Kasus Baru Gagal Ginjal yang Disebabkan Konsumsi Obat Sirop


Senin, 07 November 2022 / 09:30 WIB
Kemenkes Berupaya Menekan Kasus Baru Gagal Ginjal yang Disebabkan Konsumsi Obat Sirop
ILUSTRASI. Kemenkes berupaya menekan kasus baru gagal ginjal yang disebabkan konsumsi obat sirop sampai level nol. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus gagal ginjal akut (acute kidney injury atau AKI) mencapai 324 kasus hingga 5 November 2022. Sebanyak 102 orang sudah sembuh, 194 orang lainnya meninggal, dan 28 sisanya masih dalam perawatan. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus baru dan kematian gagal ginjal akut mulai menurun setelah konsumsi obat sirup dihentikan. 

Penghentian obat sirup dikeluarkan melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada tanggal 18 Oktober 2022. Kemudian, beberapa obat sirup kembali diperbolehkan usai dinyatakan aman oleh BPOM. 

Baca Juga: Kemenkes: Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole Diberikan Gratis ke Pasien

"Kasus baru minggu lalu terjadi di tanggal 29 Oktober dan 1 November. Itu karena pasien masih saja mengonsumsi obat sirop dari apotek," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers, Senin (7/11/2022). 

Budi menuturkan, pihaknya terus berupaya menekan kasus baru gagal ginjal yang disebabkan konsumsi obat sirop sampai level nol. Dia meminta kepada seluruh dinas kesehatan provinsi hingga kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan ketat pemberian obat oleh apotek dan tenaga kesehatan di wilayahnya masing-masing. 

"Mohon bantuan para dinkes provinsi dan kabupaten/kota untuk kontrol pemberian obat di apotik dan bidan kita. Untuk melindungi para balita kita," imbau Budi. 

Sementara itu, data yang dilaporkan dari seluruh RS di 28 provinsi, menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten bahwa faktor risiko terbesar penyebab gagal ginjal akut adalah toksikasi dari eliten glikol dan di etilen glikol pada sirop/obat cair. Di sisi lain, terjadi penurunan usai pasien gagal ginjal diberikan obat penawar (antidotum) Fomepizole sebagai terapi pengobatan gagal ginjal akut. 

Baca Juga: Kemenkes: Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole Tidak Dikomersilkan

Sejak 25 Oktober 2022, distribusi dan penggunaan Fomepizole diperluas tidak hanya di RSCM, melainkan di 17 rumah sakit di 11 provinsi. Sekitar 87 persen Fomepizole yang didatangkan Kemenkes dari luar negeri bersifat donasi gratis dari negara-negara sahabat. 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga sudah mengeluarkan Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) atau (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Nomor HK.02.02/III/3515/2022 tanggal 24 Oktober 2022.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Kasus Gagal Ginjal: 324 Kasus Terdiagnosis, 194 Orang Meninggal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×