kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes Angkat 3 Isu Penting dalam Agenda G20 2022


Kamis, 17 Maret 2022 / 14:35 WIB
Kemenkes Angkat 3 Isu Penting dalam Agenda G20 2022
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mengusung tiga isu penting tentang kesehatan dalam agenda G20 2022.

Dalam acara seminar pembukaan yang bertajuk “Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia” pada Kamis (17/3) Budi menyampaikan, inti dari isu yang diusung ini untuk melakukan reformasi dari sistem kesehatan global dunia. “Karena saya melihat sistem kesehatan global tidak siap ketika dapat ancaman pandemi,” tambah Budi

Dalam seminar tersebut tiga isu penting mengenai kesehatan yang akan di usung oleh Kemenkes Republik Indonesia diantaranya; pertama, Building global health system resiliensi. Kedua, Harmonizing global health protocol standart. Ketiga, expending global manufacture and research hub for pandemic prevention, preparedness and response.

“Dari 3 isu ini ada 5 deliverables yang akan kita kejar”, tutur Budi.

Baca Juga: Hadirkan Pendidikan Berkualitas, Indonesia Pimpin G20 Education Working Group 2022

Dia menjelaskan, hal pertama yang akan dilakukan adalah membentuk global health system resiliance untuk mobilisasi sumber daya keuangan dalam pencegahan, persiapan, dan respons cepat mengatasi pandemi. Selanjutnya yaitu mobilisai mengenai sumber daya kesehatan.

“Dengan uang saja tentunya tidak akan bisa menyelesaikan masalah saat pandemi tiba tiba datang, maka harus ada persiapan darurat diantaranya vaksin, obat obatan dan tools kesehatan,” Tambah Budi

Selanjutnya dia menambahkan, yang ketiga yaitu optimalisasi platform untuk berbagi data tentang kesehatan yang dapat dipercaya untuk memberikan manfaat bagi kesehatan global. Keempat, toward a harmonized system for the recignition of covid 19 digital certificates at point of entry. “yang sudah kita usahakan sekarang dengan aplikasi digital peduli lindungi”

Dan yang terakhir memperluas pusat penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

“Dan untuk ini saya udah buka pintunya untuk memperluas penelitian, ini akan dapat akses dana dan funding. Seluruh perguruan tinggi yang punya kapasiti untuk ikut untuk jadi global reaseacher boleh bergabung. Saat ini kita akan mulai dengan pembuatan vaksin,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×