kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemenkes akan gunakan vaksin AstraZeneca sebelum masa simpan habis pada Mei 2021


Selasa, 16 Maret 2021 / 15:02 WIB
Kemenkes akan gunakan vaksin AstraZeneca sebelum masa simpan habis pada Mei 2021
ILUSTRASI. Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan memastikan akan menggunakan vaksin produksi AstraZeneca sebelum masa simpan habis.

Masa simpan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin AstraZeneca yang baru didatangkan berakhir pada Mei 2021 mendatang. Saat ini telah ada 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang didapatkan Indonesia dari kerjasama multilateral Covax.

Rasa optimisme tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. Siti menyebut saat ini kecepatan penyuntikan vaksin di Indonesia sebanyak 300.000 lebih per hari.

"Mungkin pada populasi-populasi tertentu kita anggap misalnya 200.000 saja per hari kan akan selesai dalam 5 hari," ujar Siti dalam konferensi pers, Selasa (16/3).

Meski begitu saat ini vaksin AstraZeneca masih belum didistribusikan. Siti bilang pemerintah masih menunggu keputusan BPOM berkaitan dengan penentuan target penerima vaksin agar efektif.

Vaksim AstraZeneca disebut lebih efektif bagi pasien lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun. Selain itu juga vaksin AstraZeneca dinyatakan efektif bagi pasien yang memiliki komorbid.

Baca Juga: Tunggu konfirmasi WHO, penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia ditunda

Selagi menunggu keputusan BPOM tersebut, pemeriksaan kondisi vaksin AstraZeneca juga dilakukan. Hal itu untuk memastikan kondisi vaksin yang didistribusikan dalam keadaan baik.

"Kurang lebih dua minggu atau tiga minggu lagi semua proses qualitiy control, kemudian pengepakan, dan persiapan distribusi itu akan selesai, tapi dengan kisaran dua minggu sampai tiga minggu itu memungkinkan untuk bisa dilakukan percepatan," terang Siti.

Siti menerangkan persiapan dilakukan paralel dengan proses yang dilakukan BPOM. Sehingga distribusi dan penyuntikan vaksin akan dapat dilakukan.

Sebagai informasi, berdasarkan keterangan WHO, interval penerimaan dosis kedua vaksin AstraZeneca lebih panjang dari vaksin Sinovac yang saat ini digunakan di Indonesia. Penyuntikan dosis kedua vaksin AstraZeneca disebut lebih efektif dilakukan dalam kurun waktu 9 minggu hingga 12 minggu setelah dosis pertama.

Selanjutnya: Bertambah lagi, kini Jerman, Italia, Prancis tangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×