Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelontorkan sekitar Rp 500 miliar sebagai subsidi angkutan udara perintis di tahun ini. Subsidi tersebut digunakan sebagai subsidi untuk angkutan udara perintis penumpang maupun untuk kargo.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengatakan, besaran subsidi yang digelontorkan tahun ini tak jauh berbeda dengan subsidi tahun lalu. Besaran subsidi per tahunnya pun dipengaruhi permintaan masing-masing pemerintah daerah.
Baca Juga: Kurangi impor LPG, Kementerian ESDM lakukan uji terap DME di Sumatera Selatan
"Itu tergantung permintaan Pemda. Kan itu ada prosedurnya, rakor dan lain-lain. Jadi kalau ada permintaan di akhir tahun agak susah, kecuali ada optimalisasi," tutur Polana, Kamis (9/1).
Polana mengatakan, rute yang dilayani untuk tahun ini ada sebanyak 188 rute untuk angkutan udara perintis penumpang dan 27 rute untuk angkutan udara perintis kargo, dan 1 rute untuk angkutan udara kargo. Rute yang paling banyak adalah Papua dengan jumlah rute untuk angkutan perintis penumpang sebesar 116 rute dan 22 rute untuk angkutan perintis kargo.
Diharapkan, dengan adanya angkutan udara perintis ini, maka konektivitas dapat ditinggalkan juga membantu memeratakan pembangunan, bisa membuka potensi ekonomi, pariwisata dan investasi di wilayah yang dilayani khususnya untuk daerah terpencil, tertinggal dan terluar. Menurut Polana, dengan adanya angkutan udara perintis ini pun telah terbukti menurunkan disparitas harga barang sebesar 40% hingga 50%.
Baca Juga: Kemenhub siap bangun infrastruktur transportasi di lima Bali baru
"Ini merupakan salah satu perwujudan komitmen pemerintah untuk menyambungkan daerah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan. Ini adalah salah satu wujud hadirnya negara di wilayah tersebut sehingga pelayanan angkutan udara selalu terlayani," kata Polana.