kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Kemenhan dan TNI AL Kaji Pembentukan Kapal Induk Jenis Landing Helicopter Dock


Sabtu, 08 Februari 2025 / 21:39 WIB
Kemenhan dan TNI AL Kaji Pembentukan Kapal Induk Jenis Landing Helicopter Dock
ILUSTRASI. Empat kapal perang Angkatan Laut Rusia tiba di Kota Pahlawan, tepatnya di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Perak Surabaya pada Minggu (3/11). Russian Navy (RN) mengerahkan empat kapal perang dalam Latma ORRUDA 24 adalah kapal perang kelas Korvet yaitu RF Rezky, RF Gromky, dan RF Aldar Tsydenzhapov, serta satu kapal tanker medium yakni Pechenga. Selain itu juga satu unit helikopter dan Tug Salvage Alatau. FOTO : Ist/TNI AL


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI mengakui bahwa Kemenhan dan TNI Angkatan Laut (AL) sedang mengkaji pembentukan kapal induk jenis landing helicopter dock (LHD). 

Kepala Biro Info Pertahanan Setjen Kemenhan RI Brigjen Frega Wenas Inkiriwang, kapal ini merupakan salah satu opsi yang dikaji dalam pengembangan kekuatan TNI AL guna meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan dan operasi gabungan. 

"Kajian ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang dilakukan ke depan sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara serta mendukung berbagai operasi, baik dalam konteks penyiapan Operasi Militer Perang (OMP) maupun mendukung Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," kata Frega kepada Kompas.com. 

Baca Juga: TNI AL Segera Menerima 2 Kapal Perang Terbaru Buatan Italia, Ini Spesifikasinya

Frega mengatakan, sebagai negara kepulauan, pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat sistem pertahanan maritim.

Kedati demikian, hingga kini belum ada keputusan resmi dari kedua pihak mengenai pengadaan kapal induk LHD. 

Ia menyebutkan, semua opsi masih dalam tahap kajian dan akan terus dikembangkan sejalan dengan kebutuhan pertahanan Indonesia di masa mendatang. 

"Keputusan akhir mengenai pengadaan alutsista selalu didasarkan pada berbagai faktor, termasuk prioritas strategis nasional, ketersediaan anggaran, serta kesiapan infrastruktur dan personel dalam pengoperasiannya," kata Frega. 

Diberitakan sebelumnya, TNI AL tengah mengkaji kebutuhan kapal induk untuk operasi militer selain perang (OMSP). 

Baca Juga: TNI Siagakan 10 KRI dan 3.500 Pasukan Marinir untuk Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, kajian ini dilakukan dalam rangka pembangunan kekuatan TNI AL ke depan. 

"Kapal induk masih dalam pengkajian, tapi kelihatannya kita memerlukan kapal induk untuk kepentingan OMSP terutama ya,” ujar Ali kepada wartawan di Mabes TNI AL, Kamis (6/2/2025).

Ali menegaskan bahwa pembangunan kekuatan pertahanan merupakan ranah Kemenhan. Namun, TNI AL tetap mengusulkan kebutuhan alutsista yang perlu dikembangkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenhan-TNI AL Kaji Kapal Induk Jenis "Landing Helicopter Dock"", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/02/07/20421521/kemenhan-tni-al-kaji-kapal-induk-jenis-landing-helicopter-dock?jxrecoid=8a43aa8f-03eb-45f3-bc84-5e14841a90e6~kg_internal&source=widgetML&engine=C.

Selanjutnya: Sah! Ole Romeny Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia

Menarik Dibaca: 5 Ciri-Ciri Rambut Sehat, Salah Satunya Mudah Disisir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×