Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Setiap tahun selalu terjadi perdebatan panjang secara filosofis tentang perlu atau tidaknya dipertahankan Ujian Nasional (UN) dalam sistem pendidikan nasional. Oleh sebab itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar Konvensi UN sebagai terobosan untuk mengakhiri perdebatan ini sekali untuk selamanya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh mengungkapkan, konvensi UN kemungkinan akan digelar pada Oktober 2013 mendatang. Tujuan digelarnya konvensi ini untuk menghentikan polemik perlunya keberadaan UN yang selalu terjadi setiap tahun. "Masalahnya, kalau UN dihentikan, Kemendikbud juga akan mendapat serangan tajam dari banyak aktvis pendidikan yang pro terhadap penyelenggaraan UN,"jelas M Nuh.
Soal bagaimana mekanisme pembahasan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan Konvensi UN, M Nuh belum bisa memberikan gambaran pasti. Yang jelas, semua pemanhku kepentingan atau stakeholder dalam dunia pendidikan akan diajak duduk berembug serta bermusyawarah untuk mengatasi masalah perbedaan sudut pandang tentang perlu tidaknya diselenggarakan UN dalam Sistem Pendidikan Nasional.
Sebelumnya, Sejumlah aktvis pendidikan seperti yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan menolak diselenggarakannya UN sebagai syarat kelulusan siswa. Pasalnya, ditinjau dari aspek pedagogis dalam ilmu kependidikan, kemampuan peserta didik mencakup tiga aspek, yakni pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif). Namun yang dinilai dalam UN hanya satu aspek kemampuan, yaitu kognitif semata sedangkan kedua aspek lain tidak diujikan sebagai penentu kelulusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News