kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemendag: TPP berdampak jangka panjang


Minggu, 28 Agustus 2016 / 20:12 WIB
Kemendag: TPP berdampak jangka panjang


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kerja sama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) diyakini akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam jangka panjang.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Iman Pambagyo mengatakan, kajian TPP saat ini masih dalam tahap harmonisasi di Kemenko Ekonomi.

Meski belum final, namun Iman bilang bila dampak positif dari kebijakan ini tidak dapat dirasakan secara instan. "Investasi akan masuk duluan, tidak dapat dipungkiri sehingga mengakibatkan devisit yang cukup besar," kata Iman, pekan kemarin.

Setidaknya hingga periode waktu 15 tahun hingga 20 tahun setelah aturan ini berjalan Indonesia diprediksi akan mengalami defisit. Hal itu dikarenakan masuknya produk impor berupa barang-barang bahan baku dan barang modal, sebagai konsekuensi masuknya investasi.

Namun, setelah melewati masa itu, maka neraca perdagangan Indonesia dengan negara TPP akan kembali terpulihkan. Walhasil, prediksi perekonomian Indonesia menduduki nomor tujuh dunia dapat tercapai.

Yang menjadi perhatian pemerintah ialah kebijakan pada saat awal pelaksanaan kebijakan TPP ini. Dengan masuknya produk impor, langkah antisipasi dari pemerintah diperlukan.

Di sektor perdagangan barang, keikutsertaan TPP diperhitungkan akan memberikan dampak yang positif bagi Indonesia. Dalam studi yang dilakukan oleh Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), TPP akan menciptakan peluang ekspor baru sebesar US$ 2,9 miliar bagi Indonesia.

Selain itu, TPP juga akan menyelamatkan pembayaran tarif sebesar US$ 1,3 miliar bagi eksportir Indonesia. Keikutsertaan TPP mengakibatkan diversifikasi pasar tujuan produk Indonesia menjadi bertambah.

Bergabungnya Indonesia dalam TPP diproyeksi bakal memberikan dampak positif terhadap impor bahan baku dan barang modal yang lebih murah. Diperkirakan peningkatan impornya dapat mencapai US$ 3,8 miliar. Walau demikian, neraca perdagangan tetap dapat bertahan diposisi surplus.

Bila Indonesia tidak bergabung dengan TPP maka diprediksi akan kehilangan potensi pasar ekspor baru sebesar US$ 2,9 miliar. Kerugian akibat pengalihan perdagangan atau ekspor ke negara anggota TPP mencapai US$ 306 juta. "Implikasi terhadap neraca perdagangan tidak besar," kata Senior Economist AIPEG Achmad Shauki.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×