kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag: Produksi dan Harga Pangan Stabil Hingga Akhir Tahun


Kamis, 13 Oktober 2022 / 18:55 WIB
Kemendag: Produksi dan Harga Pangan Stabil Hingga Akhir Tahun


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan ketersediaan komoditi pangan mencukupi hingga akhir tahun. Bahkan harga pangan diprediksi masih stabil hingga akhir tahun nanti.

"Informasi dari pantauan pasar induk, asosiasi usaha, dan Kementerian/Lmbaga K/L terkait seperti Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), stok mencukupi hingga akhir tahun. Produk hortikultura seperti cabai tersedia panen yang besar pada akhir Oktober hingga akhir tahun. Sehingga diproyeksikan harganya akan stabil," terang Plt Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim, Kamis (13/10).

Selain itu, menurut Isy, saat ini tren harga kebutuhan pangan juga cenderung stabil. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyatakan inflasi vilatile foods pada september lalu terjadi deflasi sebesar 0,79% secara bulanan (mtm).

Berdasarkan pemantauanya, harga telur yang awal bulan lalu sempat naik sekarang rata-rata nasional sebesar Rp. 28.500/kg sudah turun lebih dari 8%. Harga cabai juga di kisaran Rp. 40.000-60.000/kg, turun tajam dibandingkan bulan lalu.

Baca Juga: Sri Mulyani: Ancaman Krisis Pangan pada 2023 Kian Nyata

Begitu pula dengan harga minyak goreng. Harga rata-rata nasional minyak goreng curah turun 2,16% menjadi Rp 13.600/liter, di bawah harga eceran tertinggi (HET). Harga minyak goreng kemasan premium turun 3,23% menjadi Rp 21.000/liter.

"Harga terendah minyak goreng curah di provinsi Banten dengan harga Rp 11.600/liter dan tertinggi Rp 19.500/liter di provinsi Papua Barat," urai Isy.

Saat ini, pemerintah fokus pada komoditas yang perlu menjadi perhatian yaitu beras dan kedelai.

Berdasarkan pantauan Kemendag, dibanding bulan lalu harga beras medium naik 2,83% menjadi Rp 10.900/kg dan harga beras premium naik 1,59% menjadi Rp 12.800/kg.

Kenaikan harga beras medium saat ini disinyalir dari dimulainya musim panen gadu lantaran produksi petani lebih sedikit dibandingkan musim panen raya, namun kualitas gabah lebih baik. Sehingga harga gabah/beras di petani mengalami kenaikan disamping memang terjadi kenaikan biaya produksi seperti pupuk.

"Berdasarkan data BPS, terjadi kenaikan harga gabah dan beras per September 2022. Harga gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), beras medium, serta beras premium naik berkisar 4%-6% dibandingkan sebulan lalu," kata Isy.

Ia menambahkan, pekan lalu Kemendag, bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Menteri Pertanian (Mentan), Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bulog sudah meninjau langsung Pasar Induk Beras Cipinang.

Bulog juga telah ditugaskan untuk meningkatkan penyerapan cadangan beras pemerintah (CBP) agar berada di atas angka 1,2 juta ton sambil terus memperluas cakupan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Untuk kedelai, pemerintah mewaspadai dampak depresiasi rupiah terhadap dolar AS karena pasokannya sebagian besar berasal dari impor.  

Sebagai langkah mitigasi, Kemendag telah menugaskan Bulog untuk memulai kembali program bantuan penggantian selisih harga (subsidi) kedelai bagi pengrajin tahu dan tempe.

Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Isu Kerawanan Pangan hingga Krisis Energi dengan Janet Yellen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×