kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag optimistis ekspor non migas capai US$ 175 miliar tahun ini


Selasa, 20 Agustus 2019 / 14:35 WIB
Kemendag optimistis ekspor non migas capai US$ 175 miliar tahun ini
ILUSTRASI. Aktivitas pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih optimistis ekspor non minyak dan gas akan tetap meningkat menjadi US$ 175 miliar tahun ini. Angka ini meningkat dari ekspor non migas tahun lalu yang sebesar US$ 162,8 miliar.

Dari Januari hingga Juli 2019, Badan Pusat Statistik mencatat kinerja ekspor non migas Indonesia mencapai US$ 88,07 miliar atau turun 6,58% dari periode yang sama tahun lalu. Meski mencatat penurunan, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Kasan mengatakan, Kemendag belum akan mengubah target. "Belum ada [revisi target]," ujar Kasan, Selasa (20/8).

Baca Juga: Kejar Target Penerimaan Pajak di 2020, Pemerintah Siapkan Tujuh Kebijakan

Kasan mengakui, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam peningkatan ekspor Indonesia. Contohnya seperti permintaan dunia yang lebih besar atau 81% merupakan barang-barang manufaktur, sementara 46% ekspor Indonesia produk sumber daya alam.

Tak hanya itu, ekspor Indonesia juga masih terpengaruh oleh perang dagang, Brexit, jatuhnya harga-harga komoditas, bahkan beberapa hambatan yang diberikan negara lain pada produk Indonesia seperti adanya kampanye negatif atas produk ekspor unggulan Indonesia, yakni minyak sawit.

Untuk tetap mempertahankan kinerja ekspor Indonesia, Kasan pun menyebut Indonesia menerapkan berbagai strategi. Pertama, mendiversifikasi produk ekspor atau memfokuskan ekspor dari yang tadi berupa produk-produk primer menjadi produk yang telah diproses terlebih dahulu sehingga memberikan nilai tambah yang lebih besar.

"Pemerintah akan melakukan extra effort kepada berbagai komoditas seperti furniture, makanan dan minuman, tekstil dan garmen, otomotif, elektronik, produk kimia dan lainnya," terang Kasan.

Baca Juga: Mengupas tantangan penerimaan pajak tahun 2020

Strategi lainnya adalah meningkatkan manajemen impor, membangun perjanjian dagang dengan negara dagang utama juga merambah ke negara baru serta meningkatkan pasar ekspor yang non tradisional.

Kasan juga menyebut pemerintah akan gencar melakukan promosi melalui trade expo juga misi dagang, mengenalkan ekspor jasa juga menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×