kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,24   -3,31   -0.37%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag dorong diaspora Indonesia manfaatkan potensi bisnis dari IA-CEPA


Rabu, 24 Juni 2020 / 20:16 WIB
Kemendag dorong diaspora Indonesia manfaatkan potensi bisnis dari IA-CEPA
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat melakukan pertemuan bilateral di gedung parlemen Australia, Canberra, Australia, Senin (10/2/2020). Kedua negara menyepakati ratifikasi perjanjian Indonesia-Austra


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan Muhri mengajak para diaspora Indonesia di Australia untuk memanfaatkan implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang akan berlaku pada 5 Juli 2020 mendatang.

Dengan IA-CEPA, sejumlah produk akan mendapatkan bea masuk yang lebih rendah hingga nol persen sehingga menjadikan produk-produk Indonesia lebih kompetitif.

Oleh karena itu, Kasan berharap pelaku bisnis di kedua negara dapat merespons dan menyiapkan langkah konkret untuk memanfaatkan skema IA-CEPA tersebut.

Baca Juga: Jurus Kemendag dorong roda ekonomi berputar memasuki new normal

“Salah satu potensi bisnis yang bisa dimanfaatkan diaspora Indonesia dalam skema IA-CEPA yaitu memasarkan produk-produk dalam negeri ke pasar Australia. Peran serta diaspora ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional. Upaya mencari peluang pasar ekspor, terutama di tengah pandemi Covid-19 harus terus kita garap dengan serius,” kata Kasan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/6).

Untuk mendorong potensi diaspora Indonesia dalam memanfaatkan peluang pasar ini, Kemendagn melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney menggelar webinar dengan tema ‘Potensi Bisnis Diaspora Indonesia di Australia Melalui Implementasi IA-CEPA' untuk wilayah Australia Selatan pada Selasa (23/6). Hadir dalam webinar tersebut 64 peserta yang merupakan diaspora Indonesia di Australia.

Baca Juga: IA-CEPA diharapkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Noviani Vrisvintati menyampaikan, melalui webinar ini diharapkan dapat mendorong dan membuka wawasan para peserta dalam rangka pembinaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekspor impor, khususnya untuk memanfaatkan skema IA-CEPA.

“Melalui implementasi IA-CEPA, kami berharap diaspora Indonesia di Australia dapat bekerja sama dengan pelaku usaha di Indonesia untuk memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Novi.

Konsul Jenderal di Sydney Heru Subolo dalam sambutannya menyampaikan, skema IA-CEPA ditujukan untuk peningkatan akses pasar dan investasi di kedua negara. Beberapa produk yang potensial untuk ditingkatkan ekspornya ke Australia seperti otomotif, kayu dan turunannya termasuk furnitur, tekstil dan produk tekstil, elektronik, serta produk makanan.

“Selain itu dapat juga ditingkatkan kerja samanya untuk ekspor ke negara ketiga melalui konsep economic powerhouse,” imbuhnya.

Baca Juga: Perjanjian IA-CEPA Mulai Berlaku Juni

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Australia pada Januari–April tahun 2020 tercatat sebesar US$ 2,49 miliar. Dari jumlah tersebut, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Australia pada Januari–April tahun 2020 sebesar US$ 687 juta. Sedangkan total perdagangan Indonesia-Australia pada tahun 2019 senilai US$ 7,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×