kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Kemenangan Biden tak akan pengaruhi upaya Indonesia genjot ekspor ke AS


Kamis, 05 November 2020 / 16:22 WIB
Kemenangan Biden tak akan pengaruhi upaya Indonesia genjot ekspor ke AS
ILUSTRASI. Kemenangan Biden tak akan pengaruhi upaya Indonesia genjot ekspor ke AS.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan terus menggenjot ekspor ke Amerika Serikat (AS). Hal itu terlepas pemenang dari Pemilihan Presiden AS antara calon dari Partai Demokrat Joe Biden dan calon dari Partai Republik Donald Trump.

Indonesia akan mendorong kerja sama bilateral dengan AS. "Kita akan tetap mengusulkan Limited Trade Deal kepada pihak AS siapapun administrasi yang terpilih," ujar Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/11).

Sebelumnya Indonesia telah mendapatkan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP). Proses perpanjangan tersebut dilakukan pada masa pemerintahan Trump saat ini.

Baca Juga: Donald Trump atau Joe Biden jadi Presiden AS, ini plus minusnya bagi Indonesia

Penerapan LTD nantinya dapat membuat potongan bea masuk dalam fasilitas GSP menjadi permanen. Indonesia juga akan mendorong pemotongan tarif bagi produk ekspor utama ke AS.

"Potensi peningkatan ekspor itu dipastikan mendorong investasi di Indonesia," terang Jodi.

Walau pun begitu, Jodi bilang belum menyusun ekspor utama yang diusulkan dalam LTD. Nantinya hal itu akan dilakukan dalam perundingan.

Sebelumnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi menyebut LTD akan memberi keuntungan dalam tarif bea masuk. Tarif bea masuk produk di atas 10% dapat dipangkas sebesar 50%.

"Kita menawarkan 5+7+5, 5 produk ekspor utama, 7 produk potensial, dan 5 produk strategis," terang Lutfi yang juga mantan Menteri Perdagangan.

Selanjutnya: Kemendag genjot ekspor produk UKM lewat trade financing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×