Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Agama (Kemenag) sudah menggunakan sebagian dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam sektor pendidikan keagaaman. Diketahui, sektor pendidikan keagamaan terkena dampak akibat pandemi COVID-19. Pemerintah memberikan bantuan mencapai Rp 5,7 triliun atau tepatnya Rp 5.793.467.955.000.
Anggaran sebesar itu menurut Menteri Agama Fachrul Razi dialokasikan pada beberapa program. "Besar sekali anggaran itu dan kami manfaatkan sangat baik," katanya saat membuka penjelasannya dalam agenda keterangan pers perkembangan pemulihan ekonomi nasional di Kantor Presiden, Rabu (25/11/2020) di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Alhamdulillah, dana BOS madrasah dan pesantren 2020 tetap naik Rp 100.000 per santri
Facrul Razi mengatakan, dana tersebut diantaranya untuk subsidi penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di madrasah, subsidi kuota internet untuk mahasiswa. Kemenag juga menggunakan dana PEN untuk bantuan operasional pendidikan keagamaan Islam, pondok pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah dan lembaga pendidikan Al Qur'an. Bantuan daring untuk pondok pesantren dan bantuan untuk guru Raudhatul Athfal (RA), madrasah dan guru pendidikan agama Islam.
Kemenag juga katanya mendapat sebagian alokasi dari anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). Kegunaannya untuk Bantuan Operasional Pendidikan antara lain untuk menambah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beberapa dialokasikan untuk optimalisasi belanja barang keperluan pendidikan.
Rincian alokasi anggaran dialokasikan untuk bantuan internet bagi mahasiswa, guru dan dosen. Besarannya untuk pendidikan Islam, Rp 1,156 triliun yaitu dengan penerima sebanyak 9,96 juta siswa madrasah.
Baca Juga: Ke-48 orang yang berinteraksi dengan Menag Fachrul Razi negatif virus corona
Lalu ada Rp 987,74 miliar diberikan pada 1,12 juta mahasiswa. Ada bantuan juga alokasi bantuan lagi sebesar Rp 168,47 miliar. "Alhamdulillah, dananya sudah turun dan akan segera diturunkan (disalurkan). Dan saya yakin itu sangat bisa membantu, mahasiswa, murid dan guru," jelas Fachrul Razi.