kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kemdag: Beras impor akan digelontorkan saat diperlukan


Minggu, 19 Agustus 2018 / 18:09 WIB
Kemdag: Beras impor akan digelontorkan saat diperlukan
ILUSTRASI. Problem distribusi pangan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan telah menerbitkan persetujuan impor beras tahap tiga kepada Perum Bulog sebanyak 1 juta ton. Dengan persetujuan ini, maka kuota impor beras yang dimiliki Bulog sebanyak 2 juta ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Tjahya Widayanti memastikan, impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog akan ditujukan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). “Beras impor ini akan digelontorkan saat diperlukan,” ujar Tjahya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/8).

Menurut Tjahya, maksud dari kalimat 'saat diperlukan ini' adalah ketika harga beras terus meningkat. Sayangnya, Tjahya tak menyebutkan berapa persen kenaikan beras tersebut. Dia bilang, penggelontoran beras di saat yang diperlukan ini tidak akan merugikan petani.

Sebelumnya, penugasan impor beras tahap tiga ini diberikan kepada Perum Bulog melalui keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas). Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan, impor beras yang dilakukan pun bertujuan untuk menambah CBP, sekaligus menstabilkan harga beras.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak Januari hingga Juli 2018, realisasi impor beras Bulog sudah mencapai 1,18 juta ton dengan nilai US$ 552,87 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×