kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keluarga Novel tagih janji Jokowi


Senin, 24 April 2017 / 16:00 WIB
Keluarga Novel tagih janji Jokowi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, masih misterius.

Berselang 12 hari dari insiden yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya itu, Polri belum mampu mengungkap teror tersebut.

Sejumlah pihak mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan ini. Keluhan mengenai upaya pengusutan kasus itu yang cenderung mandeg disampaikan pihak keluarga Novel Baswedan. Mereka menuntut janji Presiden Joko Widodo mencari penyerang Novel Baswedan.

“Menangkap pelaku teror ini bagi polisi sih bukan hal yang susahlah, ini masalah kemauan saja,” tutur kakak Novel Baswedan, Taufik Baswedan, Minggu (23/4).

Satu hari setelah insiden penyerangan Novel, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kapolri untuk mencari pelaku. Tindak lanjut itu dengan cara membentuk tim khusus yang merupakan gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan memastikan tim tersebut akan bekerja secara maksimal. Tak hanya itu, mantan Kapolda Metro Jaya itu bahkan sudah menugaskan kepada anggotanya supaya menjaga keamanan di kediaman Novel di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, dan di rumah sakit tempat dirawat. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang.

“Sebagaimana yang sudah diperintahkan oleh presiden kepada polisi untuk segera mengusut dan menangkap pelaku. Seharusnya polisi segera melaksanakan perintah presiden tersebut. Jika tidak dimana kewibaan pemerintah,” kata dia.

Sampai saat ini, Novel masih dirawat di Rumah Sakit Singapore National Eye Center (SNEC). Pihak keluarga masih memberikan dukungan moril demi kesembuhan suami dari Rina Emilda tersebut.

Berdasarkan hasil pemantauan tim dokter per Sabtu (22/4/2017), dua mata Novel berangsur membaik terutama bola mata bagian kanan. Mata sebelah kanan sudah terjadi pemulihan signifikan. Dalam beberapa hari ke depan, tim dokter berharap pengobatan bisa menyentuh perbaikan kornea mata.

“Kondisinya semakin membaik kecuali mata kirinya yang belum,” ujar Taufik.

Sementara itu, desakan kepada aparat kepolisian supaya mengungkap pelaku dan dalang dibalik teror kepada Novel Baswedan juga disampaikan Aktivis Perempuan Antikorupsi. Aparat penegak hukum dinilai masih belum serius.

Anggota Koalisi Perempuan Antikorupsi, Betti Alisjahbana, mengatakan penyerangan terhadap Novel tidak boleh dianggap sebagai kasus kriminal biasa. Dia menilai, kasus itu dapat dianggap sebagai teror upaya pemberantasan korupsi. Jika kasus ini dibiarkan akan membuat terulangnya hal tersebut.

“Sekarang sudah 12 hari sejak penyerangan, tetapi kita tak melihat kemajuan. Kita tak tahu dan siapa dibalik ini, kalau ini dibiarkan akan menjadi satu pelemahan upaya pemberantasan korupsi,” kata wanita yang pernah menjadi anggota Panitia Seleksi Pimpinan KPK itu.

Untuk menangani itu, dia menyarankan, dibentuknya Tim Pencari Fakta kasus teror Novel Baswedan. Menurut dia, tim itu diisi orang terbaik termasuk melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. 

Sehingga, adanya tim yang dianggotai para ahli dari berbagai bidang harapannya segera mengungkap siapa dibalik penyerangan.

Dia menilai, tim yang diterjunkan saat ini belum mengeluarkan kekuatan penuh sehingga belum maksimal. Apabila Polri mengeluarkan kekuatan terbaik, dia percaya pengungkapan kasus novel segera terbuka. Presiden juga dapat memperkuat tim yang tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut.

“Kita butuh orang-orang yang terbaik yang diterjunkan karena ini bukan kriminal biasa, ini sebagai teror,” tambahnya.

(Glery Lazuardi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×