Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAMBAS. Keluarga Akil Mochtar di Kapus Hulu, Pontianak, menangis setelah mendapat kabar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu tertangkap tangan menerima suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan, keluarga Akil yang berada di Putussibau, Kapuas Hulu, tak percaya Akil yang dibangga- banggakannya itu tertangkap karena kasus rasuah.
"Sebagai keluarga, kami syok, terkejut dan menangis karena tidak percaya dengan kejadian yang dialami pak Akil," kata Mulyani Mochtar, adik kandung dari Akil Mochtar, saat dihubungi Tribun, Kamis (3/10/2013).
Dengan nada bicara yang pelan, Mulyani menuturkan, kali pertama mendengarkan peristiwa tersebut pada Rabu (2/10/2013) sekitar pukul 11 malam. Itu juga saat dia melihat televisi.
"Saya buka televisi, melihat berita itu, saya terkejut. Kemudian saya telepon isteri Pak Akil tidak diangkat-angkat. Barulah tadi pagi saya kontak ajudannya," ucapnya.
Mulyani mengungkapkan, dalam percakapan dengan ajudan Akil, ia mendapat kabar Rabu sekitar pukul 22.00 wib, dua orang tidak dikenal berada di teras rumah dinas Akil Mochtar.
"Dua orang tamu di teras rumah. Ajudannya bilang, bapak sedang mandi. Setelah itu tidak tahu apa yang terjadi," kata Mulyani menceritakan percakapannya dengan ajudan Akil Mochtar.
Dengan tertangkapnya putra kelahiran Putussibau itu, Mulyani tetap menyerahkan saudara kandungnya itu diproses secara hukum.
"Karena sudah terlanjur terbentuk opini di masyarakat, tetapi kita tunggu hasil pemeriksaan. Sekarang kan statusnya masih terperiksa," tuturnya.
Hingga kekinian, keluarga besar Akil Mochtar di Putussibau tengah berkumpul bersama melihat dari tayangan televisi kabar status hukum Akil Mochtar. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News