kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pada 2010 Akil juga diduga terima suap Rp 1 miliar


Kamis, 03 Oktober 2013 / 14:32 WIB
Pada 2010 Akil juga diduga terima suap Rp 1 miliar
ILUSTRASI. Foto udara memperlihatkan pembangunan kompleks perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022).. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pakar hukum Tata Negara dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Refly Harun mengungkapkan bahwa sejatinya dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK) sudah sejak beberapa tahun lalu.

Seperti pada kasus sengketa pilkada yang dialami oleh calon Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih. Menurutnya, ketika dilaporkan ke MK, pelapor justru dimintai uang untuk penanganan perkara.

"Pada 2010, ada tiga fakta yang saya sampaikan yaitu yang saya dengar, saya alami dan saya lihat, tapi tim investigasi saat itu hanya memilih satu saja yaitu apa yang saya lihat sendiri," kata Refly di gedung KPK Jakarta, Kamis (3/10).

Lebih lanjut Refly menceritakan bahwa pada waktu itu ia melihat uang Rp 1 miliar dalam bentuk dollar yang menurut pemiliknya akan diberikan kepada salah seorang hakim. "Dan hakimnya tersebut ya pak Akil Mochtar," tegas Refly.

Tetapi menurut Refly, pada waktu itu tanggapan Mahfud MD sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sangat keras. Yang akhirnya Mahfud membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Refly Harun, dengan anggota tim, Bambang Widjajanto, Adnan Buyung Nasution, Bambang Harymurti, dan Saldi Isra. Kemudian, tim investasi melaporkan kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hasil dari tim investigasi, terkonfirmasi ada uang Rp1 miliar, tapi apakah jadi diberikan kepada Pak Akil Mochtar itu belum terkonfirmasi. Jadi kasus ini kami serahkan ke KPK, tapi memang selama tiga tahun belum juga naik ke penyidikan sampai Pak Akil kemarin tertangkap tangan," ungkap Refly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×