Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk membantu mengelola dana haji, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggaet 15 manajer investasi. Manajer investasi tersebut merupakan hasil seleksi terhadap 88 manajer investasi.
Sejumlah manajer investasi badan usaha milik negara (BUMN) ikut terpilih menjadi mitra BPKH. "Sebagian besar yang kita tunjuk sampai hari ini manajer investasi plat merah, ada PT Danareksa, Bahana TCW Investment Management, Mandiri Manajemen Investasi (MMI) dan BNI Asset Management. Di luar itu ada pula Bank Muamalat," ujar Anggota BPKH Bidang Investasi Beny Witjaksono.
Saat ini akan dilakukan pendalaman mengenai program dan produk untuk manajer investasi tersebut. Perekrutan manajer investasi ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan dana BPKH agar lebih efisien.
Asal tahu saja BPKH memiliki portofolio investasi. BPKH antara lain melakukan investasi terhadap surat berharga dengan seri Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI). "SDHI itu jatuh tempo di bulan Mei 2018, semula Rp 39 triliun, kemudian jatuh tempo Rp 2,5 triliun," terang Beny.
SDHI yang jatuh tempo tersebut kemudian dialihkan BPKH dengan membeli Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 3 triliun. Penempatan investasi di SBSN ini diharapkan dapat mengganti pendapatan jangka panjang.
Beny juga bilang, BPKH telah melakukan pembelian sukuk yang diterbitkan BUMN. Antara lain, BPKH membeli sukuk yang diterbitkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News