Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANDUNG. Kelapa sawit menjadi salah satu produk unggulan ekspor Indonesia di pasar manca negara. Kinerja produk minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) Indonesia pada tahun 2012 mencapai sebesar 25 juta ton dan menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar CPO di dunia mengalahkan Malaysia.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pengembangan industri kelapa sawit sangat strategis bagi pembangunan perkebunan di Indonesia. Dari segi pendapatan negara, devisi ekspor yang dihasilkan produk kelapa sawit pada tahun 2012 tercatat sebesar US$ 19,65 miliar atau sekitar Rp 200 triliun.
"Pendapatan dari pungutan ekspor pihak luar produk kelapa sawit kumulatif telah mencapai lebih dari Rp 50 triliun," terang Suswono dalam sambutannya pada acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-9 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11).
Menurut Mentan, CPO merupakan produk pertanian yang saat ini paling siap sebagai sumber bahan bakar terbarukan. Kehadiran CPO mendukung upaya dan komitmen pemerintah mengantisipasi krisis energi di masa depan. Hal ini sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN), sebagai penggati bahan bakar minyak dan fosil.
Selain itu, perkebunan kelapa sawit saat ini, tidak hanya dimiliki perkebunan besar, tapi juga oleh rakyat. Dimana lebih dari 9 juta hekatare (ha) luas lahan dari atau sekitar 41% dari total perkebunan sawit di Indonesia, dimiliki oleh perkebunan rakyat. Karena itu, Politisi KPK ini mengklaim industri kelapa sawit telah menyerap lebih dari 4,5 juta tenaga kerja hanya di sektor usaha budidaya saja.
Bila dihitung tenaga kerja yang terserap di sektor industri, perdagangan, dan jasa lainnya di bidang agribisnis kelapa sawit, maka penyerapan tenaga kerja di sektor kelapa sawit, jauh lebih besar lagi. Sementara itu, Suswono menepis isu bahwa kelapa sawit telah merusak lingkungan dan pemukiman masyarakat.
Ia mengklaim, dari segi pengembangan wilayah, perkebunan kelapa sawit umumnya barada di daerah terpencil dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Malahan, lanjut Suswono, kelapa sawit telah menjadi bagian dari tanaman untuk melestarikan lingkungan hidup, karena memfiksasi C02 menjadi O2 serta mengubah lahan terlantar menjadi lahan produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News