kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

ADB beri pinjaman US$ 400 juta untuk infrastruktur


Kamis, 28 November 2013 / 18:02 WIB
ADB beri pinjaman US$ 400 juta untuk infrastruktur
ILUSTRASI. Promo Watsons 14-17 Juli 2022


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Guna membantu Indonesia mempercepat perbaikan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyediakan pinjaman sebesar US$ 400 juta.

Direktur Jenderal Depatemen Asia Tenggara ADB, James Nugent seperti yang dikutip dari situs setkab.go.id mengatakan bahwa lemahnya konektivitas transportasi dan sistem logistik menghambat pertumbuhan Indonesia dan hal tersebut menyulitkan upaya pemerintah mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

Salah satu penghambat pertumbuhan adalah kurangnya dukungan infrastruktur. Untuk itu, James Nugent berharap, pinjaman ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto sebagai pihak yang menjalankan mandat penyediaan infrastruktur mengatakan akan berbicara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), karena biasanya pinjaman luar negeri lewat Bappenas.

"Tapi tidak mungkin jumlah itu untuk Kementerian PU semua karena pasti ada juga untuk yang lain seperti listrik dan lain-lain," kata Djoko, Kamis (28/11).

Djoko mengatakan banyak infrastruktur yang menjadi rencana dalam lima tahun ke depan dan itu sudah disusun oleh kementeriannya, seperti jalan dan jaringan irigasi yang akan dibangun.

Ia mengatakan kalau ada tawaran dana untuk membangun, maka Kementerian PU siap melaksanakannya. Menurutnya kalau ada uang, Kementerian PU tidak akan pernah kesulitan untuk memakai dana itu.

Djoko mengatakan pihaknya siap jika ada dana baru apakah itu pinjaman luar negeri ataupun dana optimalisasi dari APBN.

Djoko mengatakan selama ini dana pinjaman dari ADB yang masuk kementeriannya selama ini terbesar ketiga, setelah Japan International Cooperation Agency (JICA) dan World Bank atau Bank Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×