kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

ADB beri pinjaman US$ 400 juta untuk infrastruktur


Kamis, 28 November 2013 / 18:02 WIB
ADB beri pinjaman US$ 400 juta untuk infrastruktur
ILUSTRASI. Promo Watsons 14-17 Juli 2022


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Guna membantu Indonesia mempercepat perbaikan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyediakan pinjaman sebesar US$ 400 juta.

Direktur Jenderal Depatemen Asia Tenggara ADB, James Nugent seperti yang dikutip dari situs setkab.go.id mengatakan bahwa lemahnya konektivitas transportasi dan sistem logistik menghambat pertumbuhan Indonesia dan hal tersebut menyulitkan upaya pemerintah mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

Salah satu penghambat pertumbuhan adalah kurangnya dukungan infrastruktur. Untuk itu, James Nugent berharap, pinjaman ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto sebagai pihak yang menjalankan mandat penyediaan infrastruktur mengatakan akan berbicara dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), karena biasanya pinjaman luar negeri lewat Bappenas.

"Tapi tidak mungkin jumlah itu untuk Kementerian PU semua karena pasti ada juga untuk yang lain seperti listrik dan lain-lain," kata Djoko, Kamis (28/11).

Djoko mengatakan banyak infrastruktur yang menjadi rencana dalam lima tahun ke depan dan itu sudah disusun oleh kementeriannya, seperti jalan dan jaringan irigasi yang akan dibangun.

Ia mengatakan kalau ada tawaran dana untuk membangun, maka Kementerian PU siap melaksanakannya. Menurutnya kalau ada uang, Kementerian PU tidak akan pernah kesulitan untuk memakai dana itu.

Djoko mengatakan pihaknya siap jika ada dana baru apakah itu pinjaman luar negeri ataupun dana optimalisasi dari APBN.

Djoko mengatakan selama ini dana pinjaman dari ADB yang masuk kementeriannya selama ini terbesar ketiga, setelah Japan International Cooperation Agency (JICA) dan World Bank atau Bank Dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×