Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kelanjutan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) masih belum juga menemui titik terang. Proyek yang telah melalui beragam kajian serta diwacanakan sejak bertahun-tahun ini, nasibnya masih digantung oleh pemerintah.
Hingga kini, pemerintah masih juga belum bisa memastikan mengenai pembangunan jembatan yang akan menyambung Sumatera dan Jawa ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirimanto mengungkapkan, dirinya juga tidak setuju jika proyek ini digantung tanpa kejelasan.
"Saya termasuk yang tidak setuju jika proyek ini digantung, dan saya bukan termasuk yang menggantungkan ini," katanya, Rabu (13/11).
Dia bilang, proyek ini sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi terutama ekonomi pulau Sumatera yang selam ini cukup tinggi.
Djoko berharap, proyek JSS mampu menstimulus pertumbuhan ekonomi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera.
"Intinya saya dan Pak Hatta (Menkoperekonomian) itu sudah sepakat kalau proyek ini harus dibangun. Kalau saya posisinya menunggu diundang saja untuk membicarakan ini," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah masih membahas maslah jembatan yang diperkirakan menghabiskan investasi di atas Rp 100 triliun ini.
Hatta memastikan, groundbreaking proyek JSS yang semula direncanakan pada 2014, tidak akan terlaksana.
"Sekarang target groundbreaking kan sudah meleset, tapi kita tetap akan selesaikan feasibility study proyek JSS pada 2014," katanya.
Mengenai opsi pembangunan sendiri menurut Hatta akan memakai opsi kedua yakni melibatkan BUMN dalam konsorsium bersama dengan pihak swasta.
Sebelumnya, Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP mendesak pemerintah pusat untuk segera memberi kejelasan mengenai rencana pembangunan JSS ini.
Menurutnya, ketidakjelasan nasib pembangunan JSS dapat merusak citra pemerintah karena sebelumnya sudah sering menyatakan bahwa jembatan ini akan dibangun pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News