kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kelangkaan garam tak pengaruhi inflasi


Selasa, 01 Agustus 2017 / 14:20 WIB
Kelangkaan garam tak pengaruhi inflasi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga garam sejak awal tahun semakin mendaki. Hingga saat ini, harga garam rakyat dihargai Rp 2.500 per kilogram (kg). Harga ini lebih tinggi bila dibandingkan tahun lalu yang paling tinggi hanya menyentuh Rp 1.500 per kg.

Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan, kenaikan harga garam tersebut tidak berdampak pada inflasi. Sebab, bobot garam dalam perhitungan indeks harga konsumen (IHK) sangat rendah.

"Bobotnya nol koma nol nol, tidak besar, kecil," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, Selasa (1/8).

Yunita menyayangkan kelangkaan garam yang diterjadi belakangan ini. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautan yang luas. "Yang harus digenjot itu pertama, tekonologi," tambahnya.

Kepala BPS Suhariyanti juga mengatakan, dengan bobot yang sangat kecil, kenaikan harga garam tidak akan tercermin pada andil inflasi. Apalagi, pemerintah juga telah membuka keran impor garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×