CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kelangkaan garam tak pengaruhi inflasi


Selasa, 01 Agustus 2017 / 14:20 WIB
Kelangkaan garam tak pengaruhi inflasi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga garam sejak awal tahun semakin mendaki. Hingga saat ini, harga garam rakyat dihargai Rp 2.500 per kilogram (kg). Harga ini lebih tinggi bila dibandingkan tahun lalu yang paling tinggi hanya menyentuh Rp 1.500 per kg.

Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan, kenaikan harga garam tersebut tidak berdampak pada inflasi. Sebab, bobot garam dalam perhitungan indeks harga konsumen (IHK) sangat rendah.

"Bobotnya nol koma nol nol, tidak besar, kecil," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, Selasa (1/8).

Yunita menyayangkan kelangkaan garam yang diterjadi belakangan ini. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautan yang luas. "Yang harus digenjot itu pertama, tekonologi," tambahnya.

Kepala BPS Suhariyanti juga mengatakan, dengan bobot yang sangat kecil, kenaikan harga garam tidak akan tercermin pada andil inflasi. Apalagi, pemerintah juga telah membuka keran impor garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×