Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai Bengkulu masih dalam tahap penggodokan. Kendati demikian kawasan ini sudah dilirik para investor baik dalam maupun luar negeri.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan ada sekitar enam investor yang sudah berjalan proyeknya di kawasan tersebut. Salah satunya adalah pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 2 x 100 megawatt yang saaat ini konstruksinya sudah 75%. "Kalau tidak mundur, akhir tahun beroperasi," jelas dia.
Selain itu, Rohidin juga menjelaskan sudah masuk investasi pengepakan semen Padang, groundbreaking terminal cair dengan luas mencapai 5 hektare.
"Ini bisa memenuhi kebutuhan ekspor-impor CPO untuk Sumatra," jelasnya.
Selain itu, sudah ada persiapan investasi instalasi karantina hewan nasional. Dengan adanya instalasi karantina hewan nasional, diharapkan impor ternak menjadi lebih terkontrol melalui satu pintu.
Sedangkan dari luar negeri, investasi dari India bergerak dibidang pengolahan minyak. Investas ini diharapkan mendorong ekspor CPO sudah dalam bentuk produk turunan. "Nilainya Rp 4 triliun," jelas Rohidin.
Kepala BI Bengkulu Endang Kurniawan Saputra menyebut masih ada sekitar 18 investor yang prospektif dan sedang dalam proses pengajuan izin ke pemerintah provinsi. Kendati demikian, Endang masih merasa kurangnya promosi sehingga tidak banyak investor yang mengetahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News