Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hirilisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan kontribusi investasi sebesar 26% hingga 20% terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 mendatang.
Wakil Menteri Investasi dan Hirilisasi Todotua Pasaribu mengungkapkan, dalam 10 tahun investasi, pemerintah sudah mengumpulkan investasi sekitar Rp 9.912 triliun. Tetapi, untuk menuju pertumbuhan ekonomi 8%, pihaknya diberi penugasan untuk mengumpulkan realsiasi investasi hingga Rp 13.032,8 triliun lagi hingga 2029 mendatang.
“Ini sudah diukur oleh Bappenas dengan angka kontribusi terhadap PDB 26%-30% ini kita punya target realsiasi investasi Rp 13.032,8 triliun dalam lima tahun kedepan,” tutur Todotua dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa (28/10/2025).
Baca Juga: Siklus Perizinan Berusaha di Indonesia Butuh 4 Tahun, Vietnam Cuma 2 Tahun
Sebagai informasi, saat ini kontribusi investasi sekitar 24% hingga 25% terhadap PDB, atau di bawah konsumsi rumah tangga sekitar 54%.
Adapun realisasi investasi sejak awal tahun hingga kuartal III 2025 sudah mencapai Rp 1.434,3 triliun atau 75,3% dari target Rp 1.905,6 triliun. Todotua optimistis, target tersebut bisa dicapai disisa akhir tahun ini.
Apabila ini dicapai, dan dengan komponen pendukung lainnya juga tercapai, pertumbuhan ekonomi diharapkan tumbuh 5,3% tahun ini.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% di 2029, target realisasi investasi terus ditingkatkan. Target investasi di 2026 meningkat menjadi Rp 2.175,26 triliun dengan harapan ekonomi bisa tumbuh meningkat menjadi 6,3%.
Selanjutnya, target investasi juga meningkat menjadi Rp 2.587,47 triliun pada 2027 dengan harapan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat menjadi 7,5%. Kemudian, pada 2028 investasi ditargetkan meningkat menjadi Rp 2.969,64 triliun, dengan harapan pertumbuhan ekonomi tumbuh menjadi 7,7%.
Terakhir, pada 2029 target pertumbuhan investasi ditingkatkan menjadi Rp 3.414,82 triliun, dengan harapan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 8%.
“Kita punya pertumbuhan angka investasi di level sekitar 13%, dan itu kita terus bekerja berusaha keras untuk itu,” kata Todotua.
Baca Juga: Total Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Capai Rp 294,4 Triliun di Semester I 2025
Selanjutnya: Laba dan Pendapatan Mitra Keluarga (MIKA) Tumbuh Positif per Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Terjegal di bawah US$ 4.000, Citigroup Prediksi Emas Melorot ke US$ 3.800
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













