kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

INDEF: Sulit Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Jika Pemerintah Tak Cepat Belanja Negara


Jumat, 23 Mei 2025 / 20:02 WIB
INDEF: Sulit Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Jika Pemerintah Tak Cepat Belanja Negara
ILUSTRASI. Ekonom sekaligus Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan, realisasi belanja negara sampai dengan April 2025 dinilai masih moderat.

Adapun serapan belanja negara baru 22,3% dari target postur APBN, yakni mencapai Rp 806,2 triliun sampai dengan April 2025. 

Baca Juga: Indef Proyeksikan Penerimaan Pajak Berpotensi Shortfall Hingga Rp 130 Triliun

Dalam hitungan Kontan, realisasi belanja tersebut mengalami penurunan secara tahunan sebesar 5,06% yoy jika dibandingkan realisasi periode April 2024 sebesar Rp 849,2 triliun, atau sekitar 25,5% dari APBN.

Meskipun begitu, Eko menyebut jika laju belanja terus menurun maka semakin sulit mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2025.

Baca Juga: Indef: Pengurangan Belanja Infrastruktur Bisa Hambat Investor yang Masuk

"Semakin sulit mengejar pertumbuhan 5,2% dengan dukungan pengeluaran pemerintah meskipun di sisi moneter Bank Indonesia sudah nurunin bunga acuan," ungkap Eko kepada Kontan, Jumat (23/5).

Eko melanjutkan, pemerintah perlu mempercepat belanja negara, seperti belanja-belanja transfer daerah, infrastruktur dan dukungan pada sektor pertanian.

Baca Juga: INDEF: Penurunan Penjualan Eceran Mengindikasikan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Selanjutnya: Ini Jurus Bank Sinarmas Mendorong Pertumbuhan Transaksi

Menarik Dibaca: Catat Kinerja Positif, XRP dan ETH Jadi Altcoin Potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×