kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar penurunan angka stunting di 2024, BKKBN gandeng berbagai mitra


Senin, 06 September 2021 / 18:56 WIB
Kejar penurunan angka stunting di 2024, BKKBN gandeng berbagai mitra
ILUSTRASI. Kolaborasi Cegah Stunting: Kepala BKKBN Hasto Wardoyo berbincang dengan President Director KALBE Nutritionals Ongkie Tedjasurjadan Dirut PT Medika Komunika Teknologi Dino Bramanto di Jakarta, Selasa (4/5).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

"Jadi pendataan ada keluarga ada 70 juta keluarga. Nah berapa yang akan didampingi yang berisiko tinggi stunting? kurang lebih 17 juta keluarga. Itu hitungan saya, jadi keluarga baru nikah 2 juta, yang sedang hamil 5 juta, keluarga dengan anak satu tahun 5 juta, keluarga anaknya kurang dari 2 tahun tapi lebih satu tahun ada 5 juta," paparnya.

Hasto mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan mengenai inovasi adanya aplikasi seperti PeduliLindungi untuk mengetahui potensi-potensi stunting sejak dini.

Baca Juga: Ini panduan MPASI pertama untuk anak usia 6 bulan

"Kenapa kita nggak bikin seperti pedulilindungi tapi khusus untuk stunting dan Pak Menteri Kesehatan sangat setuju untuk mendukung BKKBN membuat semacam pedulilindungi untuk stunting," imbuhnya.

Dengan aplikasi tersebut diharapkan akan dilakukan pencatatan kondisi bayi saat baru lahir secara real time. Nantinya kondisi bayi mulai dari berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala harus dilaporkan lewat aplikasi. Hasto menyebut, saat ini dalam mengatasi stunting tak dapat mengandalkan pendataan berjenjang yang memakan waktu lama.

"Saya bisa melihat berapa bayi yang lahir yang ukurannya di bawah standar dan alamatnya di mana. Ini yang kita ingin lakukan untuk mencegah supaya tidak telat mengetahui stunting. Jadi 1.000 hari kehidupan pertama sudah diketahui jika ada potensi stunting," ujarnya.

Selanjutnya: Sorgum Hingga Kelor, Nikmatnya Kuliner Khas Nusa Tenggara Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×