kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KEIT Bekapur diusulkan jadi kawasan strategis nasional, ini yang masih jadi kendala


Minggu, 02 Desember 2018 / 08:34 WIB
KEIT Bekapur diusulkan jadi kawasan strategis nasional, ini yang masih jadi kendala


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi dan Industri Terpadu Karawang-Bekasi-Purwakarta (KEIT Bekapur) diusulkan menjadi suatu kawasan strategis nasional yang dikelola oleh suatu badan otoritas berupa badan layanan umum (BLU). Progres pembangunan proyek ini sedang dalam tahap proses.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, dalam waktu dekat proyek ini akan dibawa ke tahap Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo. Dalam meracik studinya, pemerintah juga turut melibatkan kamar dagang dan industri (Kadin).

Pembentukan badan otorita BLU ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kawasan KEIT Bekapur. Adapun saat ini kawasan tersebut sudah diisi oleh 23 kawasan industri atau sebesar 4.154 industri yang menyerap 1,6 juta tenaga kerja dan telah berkontribusi 14% dari gross domestic product (GDP) industri nasional.

"Pelabuhan Patimban akan hadir terintegrasi di sini, ada Bandara Kertajati juga sebagai International Airport. Nah kita mau Industri mobil listrik itu juga ada di sana. Jadi industri-industri kita fokuskan karena industri kita hampir 60% ada di sana. Hal ini supaya ekspor Indonesia lebih bagus," kata Luhut di Jakarta, Jumat (30/11).

Kendati memang saat ini pembangunan KEIT Bekapur ini masih ditemukan sejumlah tantangan. Di antaranya, perizinan belum terpadu, kekurangan pasokan air, infrastruktur pengolahan limbah belum memadai.

Selain itu, jalan antar kawasan industri belum saling terhubung serta pengamanan sebagai objek vital nasional yang belum terpadu.

Di samping itu, guna menekan biaya logistik melalui pembangunan pelabuhan Patimban diyakini dapat membuat beban bisa semakin efisien. Tahun ini rencananya proyek tersebut akan dilakukan groundbreaking dan pada Maret 2019 nanti memasuki pembangunan tahap pertama.

Pembangunan pelabuhan Patimban ditujukan untuk mengurangi beban proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang sejauh ini menjadi wilayah sentral industri-industri di pulau Jawa bagian Barat.

Menurut Luhut, Tanjung Priok hanya akan mengurus di wilayah selatan. Dengan begitu hal ini akan berpengaruh besar pada beban yang ditanggung Tanjung Priok selama ini. Sedangkan, Pelabuhan Cilegon akan menangani industri-industri di sekitar Banten.

"Kalau ini berjalan kita pasti akan lebih efisien cost-nya. Sebenarnya ini salah satu capaian strategis yang sangat luar biasa," kata Luhut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×