Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kegiatan dunia usaha pada triwulan II-2018 tumbuh 20,23%. Angka itu lebih tinggi dari triwulan I-2018 yang tumbuh sebesar 8,23%. Survei dilakukan terhadap 3.073 perusahaan di Indonesia dengan nilai omzet sekitar Rp 2,5 miliar per tahun.
Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengatakan, BI mencatat terjadi pertumbuhan di semua sektor, terutama industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran, jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. "Membaiknya kinerja industri pengolahan ditopang Ramadan dan Lebaran, ditambah cuti bersama yang diperpanjang," ujarnya, Kamis (12/7).
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 76,27% pada triwulan I menjadi 78,40% pada triwulan II-2018.
Kenaikan tingkat penggunaan tenaga kerja tercermin pada peningkatan SBT jumlah tenaga kerja dari -0,88% pada triwulan I-2018 menjadi 4,73% pada triwulan II-2018. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha triwulan II-2018 tetap baik, dengan akses pada kredit perbankan yang relatif mudah.
Ke depan, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan akan terus berlanjut, walau lebih rendah. Hal itu tercermin pada perkiraan kegiatan usaha triwulan III-2018 sebesar 17,73%, yang lebih lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 20,89%.
Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan kegiatan usaha diperkirakan terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Eric Sugandi, Project Consultant Asian Development Bank (ADB) mengatakan, pada triwulan-II 2018 kegiatan dunia usaha dipengaruhi faktor musiman yakni Ramadan dan Lebaran. Hal itu membuat ekspansi dunia usaha lebih cepat. "Sementara di triwulan ketiga tahun 2018 ini, pengaruh dari faktor seasonal ini tidak ada, karenanya ada kemungkinan ekspansi bisnis melambat," ujarnya.
Menurutnya, survei BI merupakan persepsi responden. Sedangkan indeks yang berkaitan dengan ekspektasi, hasilnya bisa sesuai atau tidak sesuai dengan kondisi aktual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News