kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kegiatan Usaha Diperkirakan Meningkat pada Kuartal II, Ini Faktor Pendorongnya


Selasa, 25 April 2023 / 13:35 WIB
Kegiatan Usaha Diperkirakan Meningkat pada Kuartal II, Ini Faktor Pendorongnya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja kegiatan usaha diyakini meningkat pada kuartal II-2023, bila dibandingkan dengan kuartal I-2023.  Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal II-2023 sebesar 21,44%. 

Ini lebih tinggi dibandingkan SBT kegiatan dunia usaha pada kuartal I-2023 yang sebesar 11,05%. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, peningkatan kegiatan usaha tercermin dari peningkatan kinerja berbagai lapangan usaha.  Peningkatan kinerja tersebut dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi di dalam negeri, termasuk naiknya permintaan masyarakat. 

Erwin pun memerinci. Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan diperkirakan mencatat SBT 2,87% setelah pada kuartal I-2023 tercatat 0,93%. 

Baca Juga: Pengusaha Ingatkan Tantangan yang Membayang Prospek Kegiatan Usaha di Kuartal II 2023

"Peningkatan ini seiring dengan masih berlanjutnya panen raya pada kuartal II-2023," tulis Erwin dalam laporannya, Jumat (14/4). 

Lapangan usaha pertambangan dan penggalian diperkirakan mencatat SBT sebesar 2,18%, setelah pada kuartal sebelumnya mencatat SBT sebesar 0,26%. 

Kata Erwin, ini sejalan dengan faktor musiman dan ketersediaan sarana produksi.  Adapun lapangan usaha industri pengolahan diperkirakan mencatat SBT sebesar 2,52%. Setelah pada kuartal sebelumnya mencatat SBT 1,54%. 

"Ini karena permintaan masyarakat meningkat, didukung ketersediaan sarana produksi, dan kapasitas penyimpanan yang mencukupi," tuturnya. 

Sedangkan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor diperkirakan mencatat SBT sebesar 2,33% setelah pada sebelumnya mencatat SBT 1,41%. 

Baca Juga: Manfaat Jika Indonesia Jadi Anggota FARF, Salah Satunya Memitigasi Aliran Uang Haram

Serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan dan makan minum diperkirakan mencatat SBT 0,90%.

"Ini juga karena permintaan dalam negeri yang meningkat menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri," tandas Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×