kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kegiatan dunia usaha diprediksi akan melambat di kuartal III 2021


Rabu, 14 Juli 2021 / 19:09 WIB
Kegiatan dunia usaha diprediksi akan melambat di kuartal III 2021
ILUSTRASI. Karyawan saat work from office (WFO) dengan menjalankan protokol kesehatan malakukan aktivitas di ruang perkantoran di Jakarta, Rabu (2/6). Kegiatan dunia usaha diprediksi akan melambat di kuartal III 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan dunia usaha diperkirakan akan berkurang pada kuartal III 2021. Menurut survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (BI), ini terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang seber 9,77% atau lebih kecil dari 18,98% pada kuartal II-2021. 

Senada dengan BI, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memperkirakan kegiatan dunia usaha akan menurun pada kuartal III 2021.

Bhima mengatakan, penurunan ini sejatinya seiring dengan pola musiman, yaitu aktivitas konsumsi masyarakat yang mengalami penurunan pasca lebaran. Sementara di tahun ini, memang Lebaran jatuh pada kuartal II 2021. 

Selain pola musiman, penurunan kegiatan usaha di kuartal III 2021 diperkirakan akan menurun karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah daerah. 

Baca Juga: PPKM darurat bakal tekan kegiatan dunia usaha di kuartal III-2021

“Dengan adanya pembatasan sosial yang ketat, maka pelaku usaha perlu melakukan beberapa penyesuaian, misalnya efisiensi biaya operasional dengan menutup total operasi selama PPKM Darurat. Ini bahkan bisa dilihat di sektor ritel dan tenant di pusat perbelanjaan,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (14/7).  

Bhima mengingatkan, situasi di kuartal III-2021 ini memang akan relatif berat bagi pelaku usaha. Sehingga, Bhima meminta para pelaku usaha mempersiapkan kondisi yang terburuk, apalagi kalau PPKM Darurat ini diperpanjang selama 6 minggu ke depan. 

Bhima memerinci, beberapa sektor yang bakal tertekan di kuartal ini antara lain sektor yang berkaitan erat dengan mobilitas penduduk, seperti transportasi udara, darat, dan laut, perhotelan, restoran, perdagangan eceran, serta industri manufaktur.  “Khusus industri manufaktur, pembelian bahan baku yang berorientasi pasar domestik bisa berkurang,” tandasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Jendral Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas), Fajar Budiono mengamini bahwa dengan adanya PPKM Darurat ini, kegiatan usaha akan menurun sekitar 20%. 

Baca Juga: BI: Kegiatan dunia usaha meningkat pada kuartal II-2021

Namun, ia berharap di akhir Juli 2021, kegiatan usaha khususnya industri plastik untuk kemasan makanan akan kembali meningkat. Pasalnya, masyarakat tetap butuh makanan, yang pastinya makanan ini akan dikemas. 

“Meski nanti diperpanjang atau tidak, tetapi bagaimanapun orang akan tetap makan dan minum. Lagipula, pengantaran makanan (delivery service) juga tetap jalan. Misalnya-pun beli lewat online, tetap membutuhkan kemasan,” ujarnya. 

Fajar memandang, kinerja dunia usaha ke depan memang akan sangat bergantung dari penanganan pandemi Covid-19 ini. Percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk menekan angka penularan Covid-19, sehingga mobilitas kembali normal dan kegiatan dunia usaha akan kembali berjalan. 

Selanjutnya: Pandemi belum terkendali, PDES perbesar porsi pendapatan dari wisatawan domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×