CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kegiatan dunia usaha bergerak lambat di triwulan I


Minggu, 12 April 2015 / 12:43 WIB
Kegiatan dunia usaha bergerak lambat di triwulan I
ILUSTRASI. Kode Redeem Reverse: 1999 Oktober 2023 Terbaru, Lengkap dengan Cara Klaim


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat kegiatan usaha pada triwulan I 2015 tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Ekspansi kegiatan usaha melambat dan diperkirakan baru mulai meningkat pada triwulan II.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh BI mengatakan saldo bersih tertimbang (SBT) triwulan I hanya tumbuh 4,83%, lebih rendah dari triwulan IV 2014 yang sebesar 11,03%. Ekspansi kegiatan usaha tertinggi terjadi pada sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dengan SBT 2,53%, diikuti oleh sektor jasa 2,18% dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 1,94%.

Sementara itu, empat sektor tercatat mengalami kontraksi dengan kontraksi tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu drop 1,12%. Tidak heran apabila rata-rata kapasitas produksi periode pertama 2015 turun.

Hasil survei menunjukkan rata-rata kapasitas produksi yang digunakan sebesar 73,06%, menurun dibanding 79,78% pada triwulan sebelumnya. Industri pengolahan pun lesu. Prompt Manufacturing Index (PMI) triwulan I sebesar 45,08%, lebih rendah dibanding 48,89% pada triwulan IV 2014.

Kondisi ini sejalan dengan penurunan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan di mana SBT tumbuh minus 0,72&, turun dibanding triwulan sebelumnya 1,81%. Seluruh indikator pembentuk PMI terkontraksi dengan kontraksi terdalam terjadi pada indeks volume produksi yang sebesar 41,89%.

Berdasarkan survei tersebut, baru pada triwulan II ekspansi dunia usaha meningkat. "Kegiatan usaha diperkirakan mengalami ekspansi sebagaimana diindikasikan oleh SBT sebesar 11,07%," tulis BI dalam keterangannya akhir pekan lalu.

Ekspansi kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada sektor-sektor seperti jasa dengan SBT 2,73%, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,41%, dan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan sebesar 2,32%. Industri pengolahan juga diperkirakan meningkat meskipun masih berada dalam tekanan kontraksi.

PMI triwulan II 2015 diperkirakan sebesar 49,97%, lebih tinggi dari triwulan I 45,08%. Berdasarkan indikatornya, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan didorong oleh ekspansi pada indeks volume produksi sebesar 60,03%, indeks persediaan barang jadi sebesar 51,72%, dan indeks tenaga kerja 51,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×