Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan dan Menlu Korea Utara untuk Indonesia, di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/8). Pertemuan itu membahas beberapa hal, seperti potensi kerjasama dengan kedua negara.
Jokowi mengatakan tidak ada pembahasan politik di dalamnya. "Hanya pembahasan untuk memperkuat kebudayaan, ekonomi dan keluarga," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Menlu Korut, Ri Su Yong memberikan selamat atas terpilihnya Jokowi jadi presiden. Dan ingin memperkuat hubungan antara Indonesia-Korut. Tidak ada pembahasan demokrasi. Kedubes Korit juga mengundang Jokowi untuk ke negaranya, dan Jokowi akan mengatur waktunya.
Sedangkan, dengan Korsel akan dilakukan kerjasama di bidang investasi, mencakup bidang manufaktur industri, termasuk pembahasan rencana pendirian pabrik perusahaan Samsung di Indonesia. "Bulan desember akan mulai dibangun,perluasan samsung di Indonesia,"kata Jokowi. Komitmen tersebut dilakukan sebagai kelanjutan kerjasama antara Indonesia dan Korsel.
Sementara, Menlu Korut mengatakan datang ke Indonesia untuk bertemu Jokowi. "Saya kesini untuk yang mulia presiden terpilih," katanya. Ia terkesan karena Jokowi adalah orang yang sederhana dan pro rakyat. Jokowi juga bersedia bekerja keras untuk rakyat. Diharapkan hubungan Indonesia dan Korea bisa meningkat di masa yang akan datang.
Sedangkan Dubes Korea Selatan, Cho Tai-young mengatakan ingin melanjukan kerjasama dengan Indonesia. Jadi pemerintah Korea ingin melanjutkan kerjasama seperti pembangunan desa, pembangunan giant sea wall. Dubes Korsel juga mengatakan akan berupaya keras untuk mengajak investor Korea ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News