kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kedatangan PM Australia, Menlu: Belum ada rencana teken IA-CEPA


Kamis, 30 Agustus 2018 / 17:20 WIB
Kedatangan PM Australia, Menlu: Belum ada rencana teken IA-CEPA
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan belum ada penandatanganan kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA) saat kunjungan Perdana Menteri (PM) Australia Scott John Morrison akan berkunjung ke Indonesia besok, Jumat (31/8).

Meskipun diakuinya, saat ini perundingan sebagian besar sudah selesai tapi masih ada beberapa hal yang perlu untuk dinegosiasi lagi. Adapun IA-CEPA sendiri nantinya mengatur kerja sama di berbagai bidang seperti di sektor perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata, dan keamanan.

"Isu-isu substansial sudah selesai, tetapi paling tidak sampai saat ini saya bicara, belum dikatakan selesai seluruhnya, sekali lagi negosiasi masih terus jalan. Kita belum tahu status besok seperti apa. Saya perkirakan completely (untuk ditandatangani) belum bisa," ungkapnya saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (30/8).

Adapun menurut Menlu, hal-hal yang belum selesai itu merupakan permasalahan yang teknis. Dirinya pun menargetkan negosiasi keduanya ini bisa selesai pada akhir tahun ini.

Sekadar tahu saja, PM Australia sendiri diagendakan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jumat (31/8). Hal itu pun disambut baik oleh pemerintah Indonesia.

Sebab, Indonesia menjadi negara pertama dan satu-satunya negara yang akan dikunjungi PM Scott dalam waktu yang relatif singkat sejak beliau memangku jabatan sebagai PM Australia yang baru.

"Tapi dalam waktu yang sangat pendek. Kunjungan beliau dapat kita maknai sebagai suatu komitmen dari Australia untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×