kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kebijakan baru dorong dollar AS betah di Indonesia


Kamis, 10 Oktober 2013 / 13:38 WIB
Kebijakan baru dorong dollar AS betah di Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi cara daftar BPJS Kesehatan online. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan merilis kebijakan baru untuk menarik dana asing ke dalam negeri. Ada dua kebijakan yang siap dirilis.

Pertama, pemerintah akan memberi insentif bagi pihak asing yang mau investasi ataupun re-investasi ke domestik. Kedua, dari sisi keuangan, pemerintah akan memberi instrumen lebih banyak.

"Salah satunya dengan mendorong dollar AS lebih betah tinggal di Indonesia," kata Bambang saat CIMB Niaga Economic Outlook di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Ia menambahkan, kebijakan ini bisa dirilis melalui instrumen di Kementerian Keuangan ataupun di Bank Indonesia (BI). Namun khusus hal ini, pemerintah akan saling berkoordinasi. "Yang jelas kalau dari pemerintah (Kementerian Keuangan akan merilis obligasi," tambahnya.

Sekadar catatan, pemerintah saat ini masih menerapkan rezim devisa bebas sehingga investor asing bebas masuk keluar dari pasar domestik sewaktu-waktu ada sentimen negatif di pasar global ataupun regional.

Kondisi ini akan memperburuk sektor keuangan di dalam negeri karena pihak asing bebas masuk keluar pasar keuangan. Kondisi berbeda diterapkan di Thailand atau Malaysia yang menerapkan investor asing atau menahan dananya minimal setahun di instrumen keuangan dalam negerinya.

Dengan demikian, hal ini tidak akan membuat pasar domestik berfluktuasi. Namun, Bambang belum mau menjelaskan kapan kebijakan itu akan dirilis. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×