Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tingginya tingkat kebakaran di Jakarta, baik di perumahan ataupun di perkantoran, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan berbagai solusi untuk meminimalisir masalah tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan audit bangunan di Ibukota.
Ide tersebut dilontarkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Jumat (22/3). Menurut Jokowi, audit bangunan itu meliputi kelengkapan gedung untuk fasilitas kebakaran atau sekaligus nantinya juga dapat untuk mengantisipasi banjir.
"Audit akan dilakukan awal April. Seluruh tim mau bergerak sebelumnya, tetapi saya ngomong nanti saja," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, penyebab kebakaran di Jakarta terdiri dari berbagai kemungkinan. Untuk kejadian seperti yang terjadi di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) yang sejatinya merupakan bagian dari kompleks Istana Kepresidenan, penyebabnya diduga karena ada arus pendek dari PT PLN.
Jokowi mengatakan sudah menyurati PT PLN agar perusahaan segera melakukan audit terkait penyebab kebakaran yang sering disebabkan arus pendek.
Sekadar catatan, data yang diperoleh Mantan Walikota Solo ini menunjukkan, sekitar 1.008 kali kebakaran sudah terjadi di sepanjang tahun ini. Menurutnya, jika dirata-rata, berarti ada tiga kali kebakaran dalam sehari.
"Itu luar biasa. Tahun ini saja, tiga bulan sudah sekitar 119 kali kebakaran. Itu banyak sekali," ujarnya.
Jokowi menegaskan bahwa bangunan yang melanggar bisa dikenakan sanksi. Sanksi yang terberat adalah berupa pencabutan izin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News