Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) memperkirakan pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung bisa dimulai pada 2016. Kawasan industri itu ditujukan untuk menjadi basis industri alumina.
Imam Haryono, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian bilang, saat ini kondisi pantai timur Sumatera Utara yang menuju wilayah Selat Malaka jauh lebih maju dibandingkan pantai barat. "Inilah mengapa kami memilih lokasi Kuala Tanjung sebagai salah satu dari 14 Kawasan Industri yang sedang akan dibangun," katanya, Rabu (22/7).
Pemerintah berencana menyiapkan lahan sebesar 1.000 Ha untuk membangun Kawasan Industri Kuala Tanjung. Soal dana pengembangnya, Kemperin masih belum mau terbuka. "Karena kami masih menyelesaikan Detail Enginerring Desail (DED) yang ditargetkan rampung tahun ini atau 2016. Jadi kemungkinan baru 2016, pembangunan bisa dimulai," ujar Imam.
Namun, dari rencana lahan tersebut belum ada pembebasan lahan untuk Kawasan Industri Kuala Tanjung. Pemerintah sedang melakukan koordinasi untuk evaluasi tata pembebasan lahan. "Kami sedang berupaya selesaikan Rencana Desain Tata Ruang (RDTR) Kawasan Industri Kuala Tanjung tahun ini," pungkas Imam.
Berdasarkan dokumen Kemperin, Kawasan Industri Kuala Tanjung sebetulnya sudah masuk dokumen perencanaan tahun 2013. Kawasan ini terletak di Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Anchor Industri di kawasan ini adalah PT Inalum dan ditargetkan menjadi basis industri Alumina. Nilai investasinya diperkirakan kurang lebih Rp 4,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News